Berbelit-belit Kepada Polisi, Ternyata Begeng Sendirian Menculik dan Membunuh Jamal
Tersangka penculikan dan pembunuhan Jamaluddin (7) bocah kelas I SDN Beji 03, adalah pelaku tunggal dalam kasus ini.
Editor: Hendra Gunawan
"Itu semua bisa jadi sebuah masalah bagi tersangka dan terkait dengan penculikan ini. Apalagi tersangka mau menikah yang kedua kali Maret nanti," kata Arist.
Dibalik itu semua, Arist menjelaskan pembunuhan ini dipastikan karena pelaku panik. "Jadi pembunuhan terjadi karena pelaku panik," tegasnya.
Ke depan ia berharap semua pihak baik keluarga dan masyarakat lebih memperhatikan anak-anak mereka. Sebab kata Arist peristiwa ini bisa terjadi karena lemahnya perhatian keluarga dan masyarakat terhadap anak.
"Ini harus jadi pelajaran kita agar lebih ekstra memberi perhatian pada anak. Apalagi jika anak ada perubahan perilaku, mesti kita dekati dan dalami pelan-pelan penyebabnya," kata Arist.
Pengakuan Begeng kepada Arist, tampaknya sesuai dengan kesaksian Imam, tetangga Begeng di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Menurut Imam, saat sekitar lima polisi bersenjata lengkap mengetok rumah Begeng dan menggepungnya, ia mendengar tangisan anak kecil dari dalam rumah.
"Saat itu gak ada jawaban dari dalam rumah, cuma ada suara anak kecil nangis," kata Imam.
Lalu katanya polisi siap mengepung rumah Begeng di beberapa penjuru.
"Waktu rumah mau di dobrak, beberapa polisi lain lapor ke RT dulu dan polisi yang ngepung nahan. Sekitar 15 menitan, setelah lapor, barulah rumah di dobrak," kata Imam.
Saat itu, menurut Imam, tangisan bocah kecil sudah tidak ada lagi. "Setelah selesai lapor RT dan ajak pengurus RT mendobrak rumah, suara tangisan sudah gak ada lagi," kata Imam.