Pandangan Delapan Calon Penguasa DKI Tentang Kalijodo
Delapan nama calon Gubernur DKI Jakarta berikan pandangannya soal penertiban Kalijodo.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
Abraham 'Lulung' Lunggana - Membongkar Kalijodo Harus Memberi Solusi
Wakil Ketua DPRD DKI, Lulung mengingatkan Ahok, sebelum membongkar Kalijodo harus menyiapkan solusi kepada warga.
Lulung mengatakan, sudah ada rantai kehidupan banyak warga di sana. Selain itu, pembongkaran harus dilakukan tanpa tindak kekerasan terhadap warga.
Bahkan, politisi PPP ini mengatakan, kalau Ahok tidak sanggup melakukan sosialisasi, dia yang maju.
"Caranya harus berangkat dari tokoh lokal di Kalijodo. Kalau Ahok tidak sanggup, biarkan saya yang ke sana. Saya yakin mereka mengenal saya dengan baik," ujar Lulung.
Namun begitu, Lulung mengapresiasi niat Ahok membongkar kawasan Kalijodo.
"Pak Ahok lakukan penertiban saya apresiasi, namun harus secara kemanusiaan," imbuh dia.
Mischa Hasnaeni Moein 'Wanita Emas' - Mini Singapura di Jakarta
Wanita Emas punya ide tersendiri. Dia ingin membuat 'Mini Singapura'. Kalijodo ditertibkan, namun prostitusi akan dilegalkan di satu pulau di Kepulauan Seribu.
"Prostitusi tidak dihilangkan, tapi kita akomodir. Kita akan legalkan prostitusi, tapi di pulau," ujarnya.
Pekerja Seks Komersial (PSK) akan dipindahkan ke satu pulau. Diskotek, karaoke, dan pusat perbelanjaan akan dibangun di pulau. Wanita Emas menyebut wacana itu, 'Mini Singapura'.
"Saya akan membangun namanya Mini Singapura. Kita akan akomodir. (PSK) akan dipindahkan ke pulau. Enggak ada lagi di daratan Jakarta," lanjut dia.
Meski jelas pada Pasal 296 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tidak memperbolehkan adanya tempat prostitusi, Hasnaeni tidak begitu ambil pusing.
"Saya tidak tahu ada aturanya atau tidak. Kalau belum ada kita akan buat. Kenapa di Pulau Seribu? Karena akan kita reklamasi, akan dijadikan mini Singapura, ada mall, tempat tinggal," kata Wanita Emas.
Sandiaga Uno - Contek Manuver Jokowi