Pandangan Delapan Calon Penguasa DKI Tentang Kalijodo
Delapan nama calon Gubernur DKI Jakarta berikan pandangannya soal penertiban Kalijodo.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
Salah satu calon Gubernur DKI Jakarta dari Gerindra, Sandiaga Uno mengatakan, sosialisasi kepada warga Kalijodo harus menyentuh hati.
Contohnya, sosialisasi yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Yang terpenting, kata dia, warga Kalijodo paham akan program pemerintah.
"Pendekatan harus menyentuh hati mereka. Sehingga paham akan program pemerintah. Bukan menertibkan, tapi menata mereka kembali," kata Sandi.
Dia memuji cara Jokowi melakukan pendekatan. Sandi mengingat kembali, bagaimana Jokowi saat menjabat sebagai Walikota Solo mengundang warganya sampai 80 kali.
Penertiban juga dilakukan sesuai koridor hukum dan untuk kepentingan umum. Masyarakat juga jadi cerdas dan rasional.
"Cara seperti itu sudah terbukti. Begitu rakyat disentuh hatinya, Insya Allah masyarakat sudah cerdas dan rasional," imbuhnya.
Ahmad Dhani - No Comment
Dhani yang telah dipinang sebagai bakal calon Gubernur oleh PKB enggan berkomentar soal Kalijodo. Pendiri band Dewa 19 tidak mau berbicara terlalu jauh soal Kalijodo, karena dirinya masih bakal calon Gubernur DKI.
"Saya tidak bisa bicara sejauh ini. Ini aja masih bakal calon. Saya sih enggak mau banyak ngomong yang jauh-jauh. Kalijodo saya enggak mau ngomong," kata Dhani.
Adhyaksa Dault - Tingkatkan Keimanan Warga
Adhyaksa menyatakan tidak setuju bila warga Kalijodo di relokasi. Menurutnya, tata kelola harus dilakukan secara komprehensif. Seharusnya, kata Adhyaksa, warga Kalijodo ditingkatkan keimanannya, serta diajari untuk membangun rumah tangga dengan baik.
"Harus komprehensif dan tidak boleh ada relokasi. Itu bisa kerjasama dengan Kementerian Sosial," katanya.
Relokasi dirasa tidak tepat karena Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kalijodo bisa mencari tempat lain untuk 'berjualan', "Kalau direlokasi mereka akan cari daerah lain," imbuh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut.
Mohamad Sanusi - Belajar dari Sutiyoso