14 Warga Kalijodo Cabut Kesediaan Direlokasi Setelah Diintimidasi Daeng Azis
Pengusaha hiburan malam di Kalijodo. Abdul Azis alias Daeng Azis mengintimidasi warga jelang penertiban bangunan yang berdiri di atas lahan negara di
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha hiburan malam di Kalijodo. Abdul Azis alias Daeng Azis mengintimidasi warga jelang penertiban bangunan yang berdiri di atas lahan negara di wilayah tersebut.
Sebelumnya dalam rangka merelokasi warga Kalijodo, Pemerintah DKI Jakarta sudah membuka posko untuk mendata warga yang akan dipindahkan ke Rumah Susun (Rusun).
Pemerintah Administratif Kota Jakarta Utara membuka posko pendataan kawasan Kalijodo RW 05, Pejagalan, Penjaringan.
Posko itu memberikan tiga pilihan bagi warga Kalijodo, diantaranya pelatihan kerja, dipulangkan ke kampung halaman, atau tinggal di rumah susun.
24 warga Kalijodo sudah mendaftar.
Namun karena adanya intimidasi dari Daeng Azis, 14 orang menarik diri.
Kini tersisa sepuluh orang yang mendaftar.
"Intimidasi harus diatasi. Informasi yang saya dapat Daeng Azis yang intimidasi," ujar Rustam di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016).
Menurut pantauannya banyak preman di Kalijodo, kata Rustam, merupakan anak buah Daeng Azis.
Hingga saat ini, Daeng Azis sulit untuk ditemui.
Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Daniel Bolly dan Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Ruddy Harianto sulit menemui Daeng Azis.
"Daeng Azis belum bisa ditemuin. Kapolres saja susah nemuinnya," ucap Rustam.
Intimidasi yang dilakukan Daeng Azis terhadap warga Kalijodo disikapi santai Gubernur DKI Jakarta basuki Tjahaja Purnama.