Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isu Sweeping Merebak, Pria Bertubuh Kekar Berkalung Besi Nongkrong di Kalijodo

Ada isu sweeping mendadak membuat kawasan yang marak akan praktik prostitusi dan premanisme di Kalijodo mendadak sepi

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Isu Sweeping Merebak, Pria Bertubuh Kekar Berkalung Besi Nongkrong di Kalijodo
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas di kawasan Kalijodo, Jakarta, Selasa (16/2/2016). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup sementara kawasan Kalijodo selama masa sosialisasi rencana penertiban kawasan tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada isu sweeping mendadak membuat kawasan yang marak akan praktik prostitusi dan premanisme di Kalijodo mendadak sepi, Kamis (18/2/2016).

Rencana adanya pihak kepolisian akan melakukan sweeping mendadak, terpantau Jalan Kepanduan II sepi akan aktivitas warga.

Hanya saja, di jalan itu terlihat beberapa pengendara yang berlalu-lalang.

Tak hanya itu, belum nampak adanya pihak kepolisian, TNI, atau Satpol PP di lokasi. Tempat hiburan di sepanjang Jalan Kepanduan II pun tertutup rapat.

Hanya ada beberapa pria-pria bertubuh kekar berkalung besi yang duduk nongkrong di salah satu tempat hiburan.

Warung-warung sembako pun terlihat sudah ada beberapa yang buka.

Diketahui sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, pada Rabu (17/2/2016) menuturkan akan menggelar giat operasi kepolisian.

BERITA REKOMENDASI

Giat tersebut diketahui berkaitan aksi kejahatan, miras ilegal, aktivitas mucikari, prostitusi, hingga perdagangan narkotika.

Beberapa warga pun menanggapi perihal tersebut. Menurut mereka, hingga saat ini siatuasi masih kondusif.

"Saya sudah tahu kok ada sweeping. Ya biarkan saja. Isunya gak hanya sweeping, kalau gak asalah rencana pemberian surat peringatan I (SP1) juga kayaknya," ucap Mahmud (40).

Mahmud yang merupakan warga di RT 03/05 menuturkan kecewa terhadap instansi pemerintah terkait giat tersebut.

Menurut pria yang tengah menjemur pakaian ini, terlalu berlebihan apabila membawa ratusan aparat.


"Bawa-bawa tentara segala sama polisi. Buat apa coba. Silahkan aja SP 1. Bawa aparat kayak mau bertempur saja. Biarkan saja lah. Kita diamkan saja," tuturnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas