Risiko Ahok Maju Melalui Jalur Partai Politik di Pilkada DKI
"Ya angkanya kasat mata memperlihatkan, kecenderungan publik hari ini, lebih menyukai Ahok maju melalui jalur independen,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disarankan maju melalui jalur independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Bila maju lewat jalur Partai Politik ada risiko tersendiri untuk Ahok.
Hal itu diutarakan CEO Cyrus Network Hasan Nasbi menanggapi hasil survei Populi Center.
Populi Center menyebut warga yang mendukung Ahok maju lewat jalur independen 67 persen, sedangkan bila lewat partai 62 persen.
"Ya angkanya kasat mata memperlihatkan, kecenderungan publik hari ini, lebih menyukai Ahok maju melalui jalur independen," ujar Hasan saat dihubungi, Senin (22/2/2016).
Hasan menjelaskan, alasan warga Ibu Kota cenderung lebih menyukai Ahok maju lewat jalur independen.
Ahok dianggap akan lebih leluasa melaksanakan program-program pembangunan, bila tidak terikat dengan Partai Politik.
Menurut Hasan, jalan terbaik untuk Ahok, yakni maju melalui jalur independen.
Sedangkan Partai Politik hanya memberikan dukungan.
"Jadi semuanya senang. Teman Ahok mengantarkan untuk maju. Nanti setelah terpilih yang menjadi mitra utama pemerintah kan tetap Partai Politik di DPRD DKI," imbuhnya.
Risiko Ahok
Hasan berpandangan, bila maju melalui jalur Partai Politik, tingkat dukungan warga Jakarta akan menurun.
Diperkirakan akan turun sekitar 5 persen.