Korban Dugaan Penganiayaan oleh Calon Ibu Tiri Dikenal Tidak Rewel
Anaknya pendiam tidak rewel, penurut, dan lebih sering di dalam rumah
Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Siti (26), asisten rumah tangga indekost tempat tinggal Ray, ayah dari Marvellio Benekdik (2), mengenang korban dugaan penganiayaan sebagai anak yang penurut.
Menurut Siti, untuk anak seusianya, bocah yang sering dipanggil Marvel cenderung tidak rewel dan patuh pada kekasih ayahnya, Rianti (27).
"Anaknya pendiam tidak rewel, penurut, dan lebih sering di dalam rumah," kata Siti di tempatnya bekerja, Jalan Palem Merah, Serpong, Tanggerang Selatan, Sabtu (27/2/2016).
Tingkah Marvel yang dinilai Siti tidak sulit untuk diasuh, membuatnya bertanya-tanya alasan Rianti tega membenturkan kepala bocah itu hingga berujung pada kematian.
Pasalnya, selama delapan bulan tinggal di tempatnya bekerja, sebut Siti, memang hanya Rianti yang mengurus Marvel dan tidak pernah terdengar ada tangisan kuat.
"Mulai ayahnya pergi bekerja pagi sampai pulang sore atau malam. Dia mandikan dan menyuapkan makanan," kata Siti.
Terkadang, kenangnya, Rianti membawa Marvel bermain di kawasan perumahan tempat tinggalnya, meski tidak terlalu lama.
Anak Siti yang masih seusia Marvel, tuturnya, beberapa kali bermain bersama saat Rianti membawanya ke luar rumah.
Ketika kejadian naas yang terjadi pada awal Februari, Siti mengaku sedang tidak bekerja.
Namun, beberapa penghuni indekost tempatnya bekerja tidak mendengar adanya tangisan anak kecil.
Intan, asisten rumah tangga di rumah yang berada tepat di sebelah indekost ayah Marvel, juga mengaku tidak mendengar adanya tangisan anak kecil saat peristiwa itu terjadi.
"Seingat saya tidak ada ribut-ribut pada hari itu," kata Intan.
Saat ini, indekost bercat krem yang pernah ditinggali Marvel selama delapan bulan sudah kosong, Ray sudah pindah dari sana sejak anaknya meninggal dunia.
Untuk diketahui, polisi telah menangkap Rianti pada sebuah pusat perbelanjaan bilangan Tangerang Selatan, pada Jumat (26/2) karena dugaan tindak penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Dugaan penganiayaan atas Marvel, dilaporkan Yenny, ibu kandungnya pada Selasa (16/2/2016) ke Polda Metro Jaya.
Polisi juga telah membongkar makam Marvel untuk melakukan otopsi terkait sebab kematian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.