Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengaku Khilaf, Riyanti Minta Maaf ke Orangtua Korban

Atas kejadian ini saya menyesal, mohon maaf pada keluarga Yenny dan Ray.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mengaku Khilaf, Riyanti Minta Maaf ke Orangtua Korban
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Riyanti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sambil terisak-isak, Riyanti tersangka penganiayaan pada Marvelio Benedict, Sabtu (27/2/2016) meminta maaf pada kedua orangtua korban, Yenny Mulyana dan Ray Suryadi.

Nasib Marvelio atau Marvel sangat menyedihkan, setelah ayahnya bercerai dengan ibu kandungnya. Marvel hidup bersama sang ayah.

Marvel dirawat oleh Riyanti di kediaman mereka, Perumahan Griyaloka Jl Palem Merah Blok BM 12-13 Serpong, Tangerang.

Naasnya, Marvel tewas di tangan pacar sang ayah dimana mereka hidup bersama dalam satu rumah namun belum menikah.

Di hadapan awak media, saat pengungkapan kasus, Riyanti yang menggunakan kaos hitam dibalik baju tahanan berwarna orange itu menyampaikan permintaan maafnya.

Sambil sesekali terisak dan menghapus air mata yang jatuh ke pipinya, perempuan berkulit putih dan menggunakan kutek berwarna hitam di kuku tangan serta kakinya mengaku menyesali perbuatannya.

"‎Atas kejadian ini saya menyesal, mohon maaf pada keluarga Yenny dan Ray. Mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya menyesal telah melakukan ini," ujar Riyanti.

Berita Rekomendasi

Riyanti mengaku kala itu dia kesal dan khilaf hingga akhirnya refleks membenturkan kepala Marvel ke tembok sebanyak tiga kali hingga Marvel kejang-kejang, yakni pada 1 Februari 2016.

Lalu dibawa ke rumah sakit Eko Hospital BSD, dirawat selama 6 hari hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada 9 Februari 2016.‎ Dan dimakamkan di pemakaman Tegal Alur, Jakarta Barat.

"‎Saya begitu karena reflek, khilaf dan tidak menyangka akhirnya seperti ini," ujarnya.

Kemudian saat ditanya oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, soal mengapa saat awal Riyanti berbohong mengatakan Marvel jatuh dari tempat tidur, bukan dibenturkan ditembok, Riyanti menjawab dia trauma dengan Ray, takut dipukul.

"‎Awalnya sama mau bilang jujur ke Ray soal Marvel, tapi saya trauma takut dipukul. Saya sudah ada niat kalau Marvel sembuh saya mau ngaku, tapi Marvel sekarang sudah tidak ada. Saya mau ngomong tidak ada kesempatan untuk bertemu Ray," tuturnya.

Kini atas peristiwa itu, Riyanti dengan Ray putus hubungan, mereka tidak lagi berpacaran.

Termasuk Riyanti ‎juga tidak lagi tinggal bersama Ray, melainkan kos sendiri di sebuah kos-kosan di wilayah Serpong.

Pengungkapan kasus ini diawali dari adanya laporan ibu korban, Yenny Mulyana ke Polda Metro, dengan nomor LP/ 734 / II / 2016 / Dit Reskrimum, tanggal 16 Februari 2016. Dalam laporan itu, ibu korban mencurigai anak keduanya tewas secara tidak wajar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas