Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Ahok Sangat Dibutuhkan Untuk Perubahan Wajah Jakarta

Ia muncul sebagai sosok berani, anti korupsi, tidak pandang bulu

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sosok Ahok Sangat Dibutuhkan Untuk Perubahan Wajah Jakarta
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pemerintahan sangat dibutuhkan untuk melakukan perubahan mendasar wajah Jakarta.

Bahkan menurut Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Edy Suandi Hamid, sosok Ahok dalam masa pemerintahan sebagai Gubernur DKI Jakarta harus diakui sangat fenomenal.

"Ia muncul sebagai sosok berani, anti korupsi, tidak pandang bulu, dan tegas, di samping wataknya yang emosional dan reaktif," ujar Prof Edy kepada Tribun, Senin (7/3/2016).

Bagi sebagian masyarakat, imbuh Guru Besar ini, sosok Ahok dibutuhkan untuk mendobrak status quo dan melakukan perubahan memdasar wajah Jakarta, termasuk wajah pemerintahannya.

Sosok Ahok lah yang menurutnya dilihat oleh publik Jakarta.

Aneka perubahan dan pembangunan fisik dan non fisik membuat dia sangat populer di mata publik Jakarta.

Karena itu, kata dia, jika Pemilihan Gubernur DKI Jakarta digelar bulan depan, Ahok akan menjadi pemenangnya.

Berita Rekomendasi

"Kalau saja pemilihan bulan depan, maka Ahok bisa dengan mudah leading," katanya.

Ahok memutuskan maju melalui jalur independen.

Risiko diambil Ahok, karena formulir dan KTP berkisar 770 ribu yang telah dikumpulkan para pendukungnya melalui Teman Ahok harus dikonfirmasi ulang.

Hal tersebut dikarenakan, Senin (7/3/2016) dicantumkan nama calon wakil gubernur pendamping Ahok, yakni Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, pada formulir dukungan dari Teman Ahok.

Dengan begitu Teman Ahok harus mengumpulkan dukungan warga Jakarta dari nol, dan harus mengumpulkan minimal 532 ribu KTP sebelum penutupan pendaftaran calon independen pada Juli 2016.

"Saya mengerti ini risiko. Kalau KTP Teman Ahok tidak terkumpul dan partai tidak ingin mencalonkan saya, artinya saya tidak mencalonkan lagi dan akan selesai pada Oktober 2017," kata Ahok di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2016).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas