Pernah Ancam Tutup Karaoke Venus, Kok Kini Wali Kota Depok Berubah Pikiran
Lokasi hiburan itu diduga berkaitan dengan peristiwa jatuhnya mobil Honda Jazz dari lantai parkir P-5 di Detos
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ancaman Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad menutup tempat karaoke Venus di Depok Town Square (Detos) dinilai cuma gertak sambal belaka.
Lokasi hiburan itu diduga berkaitan dengan peristiwa jatuhnya mobil Honda Jazz dari lantai parkir P-5 di Detos yang menewaskan dua penumpangnya beberapa waktu lalu.
Buktinya, sampai Rabu (9/3/2016), tempat karaoke yang diduga menyediakan minuman keras dan prostitusi melalui pemandu lagu di sana masih juga beroperasi.
Padahal, akibat minuman keras inilah dua penumpang Honda Jazz kehilangan kendali dan jatuh dari lantai parkir P-5 Detos.
Mobil diketahui dikemudikan oleh Dessy Khanti Hastuti (22) pemandu lagu di karaoke Venus setelah sebelumnya berpesta miras bersama rekan-rekannya di tempat karaoke itu.
"Saya sih sudah menduga, kalau ancaman Wali Kota cuma gertak sambal saja. Palingan Pemkot Depok berdalih, dibalik prosedural penutupan tempat hiburan. Jadi sama sekali gak ada terobosan apalagi keberanian," kata Nani Aryani (33), warga Beji, Depok, Rabu (9/3/2016).
Wawan, warga lainnya menuturkan sudah menjadi hal yang lumrah di karaoke Venus setiap pengunjungnya bisa memesan bir dan jenis miras lainnya.
"Itu sih sudah lama dan dari dulu, kalau di Venus biasa jual miras. Bahkan pemandu lagu di sana juga banyak yang menjajakan diri," katanya.
Karenanya, ia sangat berharap ancaman Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad untuk menutup tempat hiburan itu benar-benar dilakukan.
"Tapi kayaknya Pemkot Depok masih pikir dua kali soal penutupan paksa deh. Biasa, cuma ancam doang, realisasi penutupannya sih enggak," katanya.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdulk Shomad, menuturkan dari hasil razia tim terpadu paska peristiwa jatuhnya Honda Jazz dari Detos, tidak mendapati karaoke Venus di Detos menjual miras dan menyediakan pemandu lagu.
Karenanya kata Idris, tidak dapat menutup tempat hiburan itu seenaknya tanpa dasar yang jelas.
Walaupun begitu, Idris mengakui sangat mungkin pengelola sudah mengantisipasi razia yang mereka lakukan. Untuk itu katanya tim terpadu akan melakukan razia secara dadakan di lain hari.
"Mengenai LC atau pemandu lagu di sana, nanti kita kaji untuk ambil tindakan yang tepat jika memang ada. Juga termasuk dugaan menjual miras. Kita harus lihat semuanya secara menyeluruh dulu," kata Idris.
Menurut Idris, pihaknya juga akan kembali menelaah kelengkapan perizinan operasional karaoke Venus selama ini. "Kami coba telaah lagi, kelengkapan izin tempat hiburan itu," katanya.