Waspada Flu Burung Muncul Lagi di Jakarta
Puluhan unggas yang berada di pemukiman pemulung di RT 14 RW 14, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2016) tiba-tiba mati mendadak.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
"Yang kena hanya ayam, orang enggak ada, tapi tetap kami pantau," kata Heny.
Dia menuturkan pihaknya menerima laporan ada ayam yang terjangkit flu burung tiga hari lalu. Dinas Kesehatan pun segera memantau ketat penduduk yang berada di lingkungan sekitar.
"Seminggu ini pemantauan kami ketatkan ke pemilik, penduduk sekelilingnya, dan tetangga-tetangga apakah ada gejala flu atau tidak," ujarnya.
Masa pemantauan pun akan diperpanjang hingga dua pekan ke depan untuk memastikan tidak ada warga yang terinfeksi flu burung. Penyuluhan dari puskesmas pun telah dilakukan semenjak ada laporan masuk.
Heny meminta warga sekitar untuk memeriksakan diri ke puskesma bila menunjukkan gejala flu seperti merasa demam.
Ia menuturkan petugas kesehatan telah turun ke lapangan untuk memeriksa langsung penduduk sekitar.
Virus flu burung ditemukan di kampung Lebak Bulus, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Atas kasus tersebut, sepuluh ekor unggas mati, dan sepuluh lainnya terpaksa ikut dimusnahkan.
Entok Sakit
Salah seorang pemilik unggas yang tewas, Hopsah (67) kepada wartawan menyebutkan bahwa awalnya pada Selasa (15/3/2016) pekan lalu, seekor entok miliknya ditemukan sakit.
Entok tersebut tiba-tiba terdiam, saat mencari makan di selokan.
"Terus sama anak-anak ditangkap entoknya, dikembaliin ke kandang," ujarnya.
Sorenya, entok tersebut mati. Setelahnya, tujuh ekor entok lainnya serta dua ekor ayam kampung yang berada di kandang yang sama, juga ditemukan tewas. Pada Rabu (16/3/2016) lalu, warga pun melaporkan hal tersebut ke kelurahan.
Hopsah mengaku seluruh unggas miliknya sudah mati karena penyakit. Unggas-unggas tersebut baru sekitar setahun terakhir ia ternak, untuk dijual.
"Ada penjual ayam yang datang, untuk dijual ke Pasar Pondok Labu," jelasnya.
Ayam dan entok tersebut merupakan keturunan dari induk yang ia beli sejak sekitar setahun lalu. Selama ini menurutnya tidak pernah ada kasus terkait ternaknya itu.
Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan, Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Jakarta Selatan, Yuli Absari menambahkan bahwa salah satu entok yang mati, diketahui telah terjangkit flu burung.