Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Lakukan Patroli Antisipasi Tindakan Anarkis Usai Demo Sopir Taksi Bubar

Pihak kepolisian sudah mulai bergerak melakukan patroli di wilayah hukumnya masing-masing untuk mengantisipasi adanya aksi bentrok jelang bubarnya aks

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Polisi Lakukan Patroli Antisipasi Tindakan Anarkis Usai Demo Sopir Taksi Bubar
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Pengamanan demo sopir taksi di depan Istana Negara, Selasa (22/3/2016) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Pihak kepolisian sudah mulai bergerak melakukan patroli di wilayah hukumnya masing-masing untuk mengantisipasi adanya aksi bentrok jelang bubarnya aksi demo ratusan sopir taksi di DPR RI dan Istana Negara, Selasa (22/3/2016) sore.

"Antisipasi pembubaran demo sopir taksi, supaya tidak terjadi bentrok, para Kapolres sudah dibrefing Kapolda di DPR untuk patroli," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal di depan Istana.

Iqbal melanjutkan, pasukan kepolisian dari berbagai satuan sudah disebar patroli di beberapa lokasi rawan untuk membubarkan apabila ada kerumunan dari Gojek ataupun transportasi lainnya yang berbasis online.

"Kalau di lapangan ditemukan ada pengendara Gojek berkerumun akan diminta bubar supaya tidak memancing keributan," tambahnya.

‎Pantauan Tribunnews.com, saat ini ratusan sopir taksi masih bertahan di depan istana negara dan belum membubarkan diri.

Mereka punya waktu hingga pukul 17.30 WIB untuk membubarkan diri.

BERITA TERKAIT

Sementara itu, keamanan di sekitaran Istana tampak diperketat.

Terlihat dari adanya beberapa kendaraan taktis seperti water canon, bar‎akuda, pasukan antihuru hara yang menggunakan motor trail.

Tribunnews.com/ Theresia Felisiani

Tidak hanya itu, kawat berduri juga terpasang di sekeliling istana dan Monas.

Pasukan di sekitaran Istana dan Monas juga ditambah.

Untuk diketahui, awalnya ratusan sopir taksi ini berdemo di depan Kemenkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Lantaran kecewa dengan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara yang mengaku tidak bisa menutup aplikasi Uber dan Grab, akhirnya massa bergeser ke Istana Negara.

Demo kali ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian, baik dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat maupun Polsek terkait.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas