Cerita Ahok Dimarahi karena Tolak Saran Taufiq Kiemas
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bercerita soal kedekatannya dengan keluarga Ketua Umun PDIP
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bercerita soal kedekatannya dengan keluarga Ketua Umun PDIP Megawati Soekarnoputri termasuk dengan suaminya, Taufiq Kiemas.
Mengawali ceritanya, Basuki yang akrab disapa Ahok mengatakan sempat ingin diusung oleh PDIP saat Pemilihan Kepala Daerah Bupati Belitung Timur pada 2005 silam. Saat itu, Taufiq Kiemas meminta Ahok agar menerima pinangan dari PDIP.
"Dia pertama kali marahin saya waktu mau maju jadi Bupati Belitung Timur," ujar Ahok mengawali ceritanya di Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2016).
Ahok diminta untuk maju disandingkan dengan Hj. Sansirwan. Taufiq Kiemas meminta Ahok jadi Wakil Bupati Belitung Timur yang diusung oleh PDIP, berpasangan dengan Hj. Sansirwan.
"Aku masih ingat. Pak Taufiq kirim namanya Hj. Sansirwan jadi bupati. Terus Hj. Sansirwan bilang begini, 'Hok, abang yang jadi bupati, kau yang jadi wakil,' saya tanya kenapa? 'Ini muslimnya 93 persen, kau keturunan Tionghoa gimana bisa jadi bupati?" kata Ahok.
Namun saran yang diajukan Taufiq Kiemas ditolak Ahok. Alasannya, Ahok ingin menjadi bupati bukan menjadi wakil bupati.
"Kata dia, 'Jadi kau wakil saja, ini perintah Bang Taufiq. Saya bilang, 'Bilang sama Bang Taufiq, aku tidak mau, aku mau jadi bupati. Enak aja lu gua jadi wakil. Bang Taufiq bilang, 'Lo memang keras kepala, jadi maunya apa?" lanjut Ahok.
Akhirnya, Ahok memilih maju melalui partai politik PIB dan PNBK, sedangkan Sansirwan berpasangan dengan Ali Ansara maju diusung PDIP dan PBR.
Di Pilkada Bupati, Ahok yang akhirnya meraup lebih banyak suara dibandingkan pasangan calon yang diusung PDIP. Hingga akhirnya dia terpilih menjadi Bupati Belitung Timur.
"Ya sudah aku izin pakai partai lain. Kita lawan PDIP, lihat siapa yang menang. 'Awas Lo Hok' kata Bang Taufiq. Terus saya dapat 37,13 persen yang PDIP 17 persen," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Ahok menyebut dirinya dengan PDIP, Taufiq Kiemas, serta Megawati kerap kali berbeda pandangan soal Pilkada.
Termasuk kemungkinan besar dirinya yang menolak maju melalu jalur partai politik, terutama diusung PDIP di Pilkada DKI 2017.
Akan tetapi, pilihan Ahok pada Pilkada nanti pastinya terlebih dulu mengatakannya kepada Megawati.
"Saya sudah biasa sama Bang Taufiq dan Bu Mega. Masuk Golkar, PIB, dan Gerindra, saya permisi beliau kok," imbuh dia.