Setelah Bunuh Istri Bripka Triyono, Mamat Ikut Menerima Tamu Pelayat
Sebelumnya salah seorang dari mereka memukul wajah Ratnita di bagian hidung hingga tak sadarkan diri.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Bripka Triyono (38) anggota polisi Unit Pengamanan Objek Vital Polresta Depok, tega membunuh istrinya sendiri Ratnita Handriani (37) di rumahnya di Jalan Perjuangan, RT 2/8, Tugu, Cimanggis, Depok, Minggu (27/3/2016) dinihari.
Ia melakukan aksi biadab itu bersama rekannya Rahmat alias Mamat alias Madun.
Mereka membekap Ratnita, dengan bantal hingga tewas di dalam kamar.
Sebelumnya salah seorang dari mereka memukul wajah Ratnita di bagian hidung hingga tak sadarkan diri.
Keduanya lalu merekayasa cerita untuk membuat seolah-olah Ratnita meninggal dunia karena sakit.
Karenanya Bripka Triyono membiarkan jenazah istrinya yang telah memberinya dua anak itu, tetap diatas ranjang hingga Minggu malam, pukul 19.30.
Dengan berbagai alasan, Bripka Triyono lalu meminta bantuan Ketua RT setempat dan warga sekitar untuk mengecek kondisi istrinya.
Ia juga memanggil dokter untuk memeriksa keadaan istrinya itu.
Bripka Triyono berharap istrinya dinyatakan meninggal dunia karena sakit.
Waras (57) Ketua RT 2/8, Kelurahan Tugu, Cimanggis, yang diminta bantuan oleh Bripka Triyono mengecek kondisi Ratnita, Minggu malam itu, mengaku sejak awal ada ekspresi dan sikap yang tak wajar dari Bripka Triyono.
Terutama saat Bripka Triyono meminta bantuan dirinya untuk membangunkan Ratnita.
Apalagi kata Waras, saat mengetahui istrinya dalam kondisi tak sadarkan diri dan dipastikan meninggal, Bripka Triyono sama sekali tidak bersedih, panik atau khawatir dan cenderung tenang.
"Sejak awal saya sudah curiga dengan Bripka Triyono," katanya.
Namun kata Waras, yang membuatnya tidak curiga dan sama sekali tak menyangka adalah apa yang dilakukan Rahmat alias Mamat alias Madun, rekan Bripka Triyono, yang membantu membunuh Ratnita.