Ibas Kandidat Calon Gubernur DKI dari Partai Demokrat
Pohan mengatakan Ibas memimpin fraksi PD di Parlemen. Kepemimpinannya kuat, tegas, dan terukur.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Partai Demokrat menegaskan keseriusannya menghadapi Pilkada DKI Jakarta.
Saat ini, partai berlambang bintang mercy itu sedang menjaring aspirasi kader dan publik.
" Saat ini yang mencolok dimunculkan kader dan publik ada tujuh nama, masing-masing punya market luas," kata Wasekjen Demokrat Ramadhan Pohan dalam keterangan tertulis, Kamis (31/3/2016).
Ia mencontohkan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas merupakan sosok muda, populer dan berpengalaman di jabatan strategis partai dan dua kali memenangkan Pileg.
Pohan mengatakan Ibas memimpin fraksi PD di Parlemen. Kepemimpinannya kuat, tegas, dan terukur.
"Referensi pembangunan kota nya, mas Ibas juga punya. Bukan hanya lulusan S-2 di Australia, ia juga kerap mengamati pelayanan publik perkotaan di manca negara. Peluangnya, sebagai sosok muda, ia paham selera anak muda untuk perkotaan modern, banyak digemari kalangan muda," kata Pohan.
Ibas, kata Pohan, tergolong kader terbaik PD dan banyak menyerap ilmu dan pengetahuan SBY.
Selain Ibas, kader terbaik lainnya disebutkan Pohan yakni Soekarwo alias Pakde Karwo. Pengalaman birokrasi hingga gubernur Jatim 2 periode merupakan modal kuat. Sukses memimpin pembangunan provinsi terbesar kedua Indonesia.
"Saatnya mungkin untuk Pakde memimpin provinsi terbesar DKI Jakarta. Track record Pakde jelas dan kuat. Pemilih Jawa juga kuat dan terbesar di DKI, Pakde populer dan dikenal luas," tuturnya.
Opsi lain, kata Pohan, yang potensial, Sjafrie Sjamsudin. Pengalamannya di militer lumayan komplit dan teruji. Menurutnya, pengalaman dan referensinya untuk DKI Jakarta juga kuat. Sejak reformasi Sjafrie sudah dikenal dekat dan luas oleh publik umum.
"Tak perlu diragukan. Kami melirik potensi kuat bang Sjafrie ,selain disuarakan kader dan simpatisan PD," imbuhnya.
Pohan juga menyebutkan nama lain yang muncul dan masuk dalam radar PD, juga Dede Yusuf.
Ia menyebutkan pengalaman menjadi Wagub Jawa Barat dan dua kali menang pileg, dinilai membuat Dede teruji. Kini Dede memimpin komisi Kesehatan dan Tenaga Kerja di DPR RI.
"Dede juga dekat dan digemari kalangan muda dan pemilih pemula, selain ramah dan simpati membela kepentingan kaum perempuan. Sosoknya dekat dengan dunia olahraga, seni budaya, juga kesejahteraan sosial. Cukup komplit," imbuh Pohan.
Nama lainnya, kata Pohan, yakni Rachlan Nasidik. Rachlan merupakan mantan aktivis HAM dan sekarang Wasekjen DPP dan Jubir PD.
"Rachlan punya kedekatan luas dengan kalangan LSM dan aktivis. Selain sosok muda, Rachlan punya keprkaan sosial tinggi. Sangat layak jika diberi kesempatan memimpin Jakarta," katanya.
"Lima nama yang muncul dan disuarakan kader di atas melengkapi nama Nachrowi Ramli dan Roy Suryo yang muncul sebelumnya," tambahnya.
Tujuh nama di atas, Pohan melanjutkan adalah sosok terbaik, selain sebagian besarnya adalah kader PD. Ia menuturkan seluruh calon itu sosok terbaik dan layak masuk dalam kontestasi pilgub mendatang.
"Radar PD terus memonitor perkembangan dari waktu ke waktu. Yang menentukan nantinya calon dari PD adalah Majelis Tinggi. Paling telat sekitar September tahun ini. Masih cukup waktu," imbuhnya.