Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Pola Pengembangan Transportasi Massal DKI Belum Maksimal'

AKBP Budiyanto menilai pola pengembangan transportasi massal di DKI Jakarta belum maksimal.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
zoom-in 'Pola Pengembangan Transportasi Massal DKI Belum Maksimal'
Warta Kota/Alex Suban
Bus Tranjakarta berjalan beriringan jalur busway Koridor I, di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (18/11/2015). Walaupun banyaknya bus terlihat di koridor I, berbeda dengan koridor lain yang jarak antarbus sangat jauh dan lama. (Warta Kota/alex suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto menilai pola pengembangan transportasi massal di DKI Jakarta belum maksimal.

Salah satu poin program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai transportasi adalah pengembangan angkutan massal yang sudah tersusun di pola transportasi makro.

PT Transjakarta bergerak dalam bidang transportasi umum yang mendapatkan PSO (public service obligation), diharapkan dapat memenuhi standar pelayanan minimal. Namun dalam kenyataan, relatif masih jauh dari harapan.

"Ada beberapa indikator, seperti aspek kendaraan misalnya bus yang digunakan masih sering mogok, kebakaran dan kendala teknis lainnya," tutur Budiyanto, Jumat (1/4/2016).

Selain itu, dari prasarana jalan dan pendukung, seperti penyempitan jalan, adanya celah atau separator yang lepas sehingga memungkinkan kendaraan masuk, dan pedagang kaki lima di trotoar.

Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi, yaitu tak steriil jalur Busway yang berakibat headway tak tercapai, pelayanan memburuk, banyaknya pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menurunnya pengguna bus TransJakarta, dan  meningkatnya penggunaan mobil-mobil pribadi.

Sehingga untuk standar pelayanan minimal diperlukan berbagai upaya. Upaya meliputi sterilisasi dengan penegakan hukum secara maksimal, koordinasi dengan para stake holder, portal otomatis.

Berita Rekomendasi

Kemudian, pembinaan pengamanan TransJakarta, memperbaiki waktu tempuh (waktu puncak 7 menit dan waktu non puncak 15 menit), dan pengadaan bus yang berkualitas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas