Ahok: ''Teman Ahok'' Punya Kepentingan, Takut Ahok Enggak Jadi Gubernur Lagi
Busyro menyebut apa yang dilakukan Basuki adalah sebuah ambiguitas.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama mengatakan seluruh pihak yang mengusung maupun memiliki dukungan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 memiliki kepentingan.
Termasuk relawan pendukungnya, "Teman Ahok".
"Kamu kira Teman Ahok tuh enggak punya kepentingan? Punya! Mereka punya kepentingan Jakarta dipimpin gubernur yang benar," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (1/4/2016).
Pernyataan Basuki ini untuk menanggapi pernyataan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas.
Busyro menyebut apa yang dilakukan Basuki adalah sebuah ambiguitas.
Sebab menerima dukungan partai politik meskipun maju melalui jalur independen.
Sementara parpol yang mendukung Basuki dinilai memiliki kepentingan pribadi.
"Sekarang kalau (Teman Ahok) enggak ada kepentingan, dia enggak mau bantuin saya ngumpulin KTP. Dia punya kepentingan, takut Ahok enggak jadi gubernur lagi," kata Basuki.
"Partai juga begitu, mereka punya kepentingan, takut orang anggap tidak menuruti suara rakyat Jakarta," kata Basuki.
Hingga kini, Basuki telah didukung oleh dua partai, yakni Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Partai Nasdem memiliki lima kursi dan Hanura memiliki sepuluh kursi di DPRD DKI Jakarta.
Basuki menyebut dukungan kedua partai itu karena mengikuti hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survey.
"Karena menurut pikiran mereka, lebih mayoritas orang Jakarta pengin Ahok jadi gubernur lagi. Its' oke dong, kenapa enggak boleh?" kata Basuki.(Kurnia Sari Aziza)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.