Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Harian YLKI: Penggunaan Plastik Berbayar harus Menyeluruh

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menjelaskan penggunaan plastik berbayar seharusnya digunakan di seluruh retail dan pasar modern.

Editor: Sanusi
zoom-in Ketua Harian YLKI: Penggunaan Plastik Berbayar harus Menyeluruh
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Konsumen berbelanja menggunakan tote bag atau kantong belanja seusai Peresmian Uji Coba Pemberlakukan Kantong Plastik Tidak Gratis Belanja Cantik Tanpa Kantong Plastik di pusat perbelanjaan Superindo, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Minggu (21/2/2016). Penerapan kebijakan kantong plastik tidak gratis ini untuk kelestarian lingkungan bersama menuju Indonesia Bersih Sampah 2020 dan inplementasi Perda Kota Bandung 17/2012 tentang Pengurangan Kantong Plastik. Konsumen wajib membayar kantong plastik jika membutuhkan sebesar minimal Rp 200 per lembar sebagai biaya pengelolaan sampah kantong plastik. Dana tersebut dikumpulkan oleh peritel dan diawasi oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bandung. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com. Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menjelaskan penggunaan plastik berbayar seharusnya digunakan di seluruh retail dan pasar modern.

"Memang ini kan harus fair sebenarnya, tidak hanya di retail modern tapi juga mestinya di retailer, misalnya pasar tradisional," ujar Tulus saat ditemui usai gelar konferensi pers di Kantor YLKI l, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/4/2016).

Ia juga menambahkan, PD Pasar Jaya bisa saja menerapkan hal yang sama pada seluruh kiosnya.

"Bisa aja di Pasar Jaya melakukan itu dengan cara semua transaksi plastik dari pemasok PD Pasar Jaya, sehingga bisa terkontrol," imbuhnya.

Ia turut mengkritisi pemerintah terkait dengan sikap pemerintah yang terlalu mendengarkan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo).

"Pemerintah itu, terlalu mendengarkan apa yang dikatakan Aprindo, karena asosiasi khawatir kalau diterapkannya harga tinggi, mereka akan kehilangan konsumen," paparnya.

BERITA REKOMENDASI

Menurut YLKI, berdasarkan hasil survei yang dilakukan di 25 gerai dari 15 nama retail terkemuka di wilayah DKI Jakarta pada Maret 2016, didapatkan bahwa belum semua retail menyediakan kantong belanja alternatif.

Jika ada, harganya berkisar Rp 4.900 hingga Rp 69.900. Bahkan, alternatif lainnya, yakni kardus bekas juga belum tersedia.

Sebanyak 52 persen kasir yang diwawancarai mengaku sudah diberikan pelatihan untuk melakukan sosialisasi pada konsumen, namun faktanya, sebanyak 88 persen kasir.tidak memberikan penjelasan tambahan terkait kebijakan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas