Tunjukkan Gambaran Stasiun MRT, Foto-foto Postingan di Facebook Resmi Ahok Jadi Viral
Foto-foto postingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)yang menunjukkan gambaran stasiun MRT di Jakarta jadi viral.
Penulis: Robertus Rimawan
Masalah transportasi semakin mulai menarik perhatian politik dan telah meramalkan bahwa tanpa terobosan transportasi utama, kemacetan akan membanjiri kota itu menjadi kemacetan lalu lintas lengkap pada tahun 2020.
Sejak tahun 1980 lebih dari dua puluh lima studi subjek umum dan khusus telah dilakukan terkait dengan kemungkinan Mass Rapid Transit (MRT) sistem di Jakarta.
Salah satu alasan utama untuk penundaan dalam menanggulangi masalah adalah krisis ekonomi dan politik 1997-1999.
Sebelum krisis, sebuah Build-Operate-Transfer (BOT) dianggap sebagai bagian dari MRT baru melakukan keterlibatan sektor swasta. Setelah krisis, rencana mengandalkan BOT untuk menyediakan pembiayaan terbukti tidak layak dan proyek MRT itu lagi diusulkan sebagai skema yang didanai pemerintah.
Transportasi umum saat ini di Jakarta hanya melayani 56% perjalanan yang dilakukan oleh komuter sehari-hari.
Angka ini sangat perlu untuk dibesarkan sebagai tingkat kota 9,5% rata-rata tahunan pertumbuhan kendaraan bermotor jauh melebihi kenaikan 0,01% panjang jalan antara 2005 dan 2010.
Transportasi umum sekarang terutama terdiri dari berbagai jenis bus, mulai dari bemo sangat kecil dan mikrolet berukuran pickup, minibus untuk sedikit lebih besar seperti banyak digunakan MetroMini dan Kopaja minibus, dan penuh berukuran kota bus, sistem angkutan cepat bus Transjakarta.
Terdapat juga taksi dengan roda dua dan empat serta sistem Kereta Commuter Jabodetabek.
Jalur dan rute
Jalur MRT Jakarta rencananya akan membentang kurang lebih ±110.8 km, yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang ±23.8 km dan Koridor Timur – Barat sepanjang ±87 km.[5]
Konstruksi terowongan MRT Jakarta rute Utara - Selatan
Jalur Selatan-Utara merupakan jalur yang pertama dibangun.
Jalur ini akan menghubungkan Lebak Bulus, Jakarta Selatan dengan Kampung Bandan, Jakarta Utara.
Pengerjaan jalur ini dibagi menjadi 2 tahap pembangunan.
Tahap I (Lebak Bulus - Bundaran HI)
Tahap I yang dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15.7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.