Fenomena 'Tukar Foto Bugil' Menjamur di Kalangan Remaja SMA
Fenomena tukar foto dan video bugil menjamur di kalangan remaja SMA. Berikut pengakuan salah satu 'pelakunya'.
Editor: Rendy Sadikin
Kena Skors
Cerita lain soal Icha yang diceritakan Morgan, ternyata cewek SMK Swasta di Malang itu pernah kena skors dari sekolahnya.
Kasusnya adalah karena foto-foto bugilnya tersebar di media sosial.
Ketahuan pihak sekolah, Icha menerima hukuman tersebut.
“Jadi, aku kan main Instagram, nah di sana kan banyak akun promosi buat cewek-cewek seksi gitu, aku posting foto aku terus aku tag ke akun tersebut. Aku pikir aman-aman aja, karena akunku dikunci. Eh, ternyata ada temen yang tahu kalo aku foto syur, abis itu aku dibully sama temen-temen dan bahkan aku hampir diskors selama beberapa minggu, untungnya nggak jadi lama, berapa hari doang,” jelasnya panjang lebar.
Diakui Icha, menyebar foto-foto bugil di media sosial dan ketahuan sekolah tidak membuatnya jera, justru diam-diam dia tetap melakukan hal yang sama.
Kata Icha, hal tersebut hanya untuk sekadar bahan keisengan pribadi dan untuk mendapat followers.
Dia juga mengaku, kegiatan ini bukan untuk mencari uang alias menjual diri, sebab diakui Icha, dia berasal dari keluarga yang berkecukupan.
“Gue dari keluarga yang cukup kok, jadi nggak perlu harus jual diri gitu untuk dapetin uang. Ini buat menyalurkan hasrat dan menghilangkan boring aja,” ungkapnya lagi sambil cuek.
Gangguan Jiwa Remaja?
Sepertinya bugil jarak jauh ini sudah menjadi kebiasaan yang wajar dan bukan masalah bagi remaja seperti Icha atau Morgan.
Lantas, apa kata psikolog soal ini ya? Apakah ini semacam gangguan jiwa pada remaja?
Kalo menurut analisa Psikolog Anak dan Remaja, Reneta Kristiani, banyaknya remaja yang berani dan secara vulgar mengunggah foto-foto bugil untuk pasangan atau media sosial tersebut bukanlah suatu penyakit atau gangguan jiwa.
Justru menurutnya, hal itu merupakan tahap perkembangan remaja yang kadang punya karakterisik yang unik.