Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengolah Koran Bekas Ternyata Bisa Menguntungkan

Koran ternyata tidak hanya menjadi sumber informasi untuk dibaca dan dikliping.

Editor: Sanusi
zoom-in Mengolah Koran Bekas Ternyata Bisa Menguntungkan
Kompas Gramedia
Warga Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tengah belajar membuat kerajinan dengan kertas koran. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koran ternyata tidak hanya menjadi sumber informasi untuk dibaca dan dikliping.

Namun, dari kertas koran bekas, yang notabene sering diabaikan orang, ternyata dapat dimanfaatkan menjadi berbagai barang kerajinan yang bermanfaat serta menguntungkan dari sisi ekonomi.

Itulah yang dilakukan oleh warga di Kampung Koran binaan Kompas Gramedia.

Ada tiga wilayah sekitar kompleks perkantoran pusat Kompas Gramedia yang menjadi bagian dari Kampung Koran, yaitu RW 02 Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, serta RW 06 dan RW 14 Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Di kampung ini, kertas koran bekas tidak dibiarkan teronggok lalu dibuang ke tempat sampah ataupun dibakar.

Tapi banyak warga setempat memanfaatkan koran bekas untuk dibuat menjadi berbagai kerajinan, mulai dari gantungan kunci, kotak pensil, tempat tisu, keranjang, tikar, hingga tas cantik.

"Sekarang ada 30-an warga di tiga RW yang ikut dalam kegiatan ini," kata Eli Marni (47 tahun), salah seorang warga yang aktif sebagai pengrajin di Kampung Koran.

Berita Rekomendasi

Di sela-sela pekerjaan rutinnya menunggu warung nasi, Eli terhitung cukup produktif menghasilkan produk-produk kerajinan koran.

Eli juga mendesain warung kecil miliknya di wilayah Gelora sebagai tempat workshop dan etalase aneka produk kerajinan koran yang dibuatnya.

"Ya lumayan, bisa dapat tambahan penghasilan dari bikin kerajinan koran," ujarnya.

Menurut Eli, semakin hari semakin banyak warga yang tertarik mengikuti kegiatan Kampung Koran.

Mereka sadar, dengan aktif mengikuti kegiatan tersebut banyak manfaat yang didapat.

Bukan hanya peningkatan pendapatan, melainkan juga pengembangan keterampilan, kepedulian terhadap lingkungan, dan jalinan kebersamaan antarwarga.

Program CSR

Sementara itu, Teguh Azmi Pamungkas, dari CSR Kompas Gramedia menambahkan, Kampung Koran merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Corporate Social Responsibility (CSR) Kompas Gramedia.

Untuk merealisasikannya, CSR Kompas Gramedia bekerja sama dengan Salam Rancage, sebuah komunitas sosial bisnis yang berbasis di Bogor.

"Kampung Koran digagas sebagai sebuah upaya untuk menstimulasi pegembangan ekonomi kreatif berskala kampung di ibukota," kata Azmi.

Kegiatan di Kampung Koran ini, lanjut dia, digerakkan oleh semangat bersama antara perusahaan, komunitas, dan warga.

Berbekal semangat bersama tersebut, Kompas Gramedia ingin mendorong terwujudnya kondisi lingkungan yang lebih selaras melalui praktik pengelolaan sampah dan daur ulang barang bekas.

Program Kampung Koran sudah dimulai sejak Mei 2015.

Bersama Salam Rancage, Kompas Gramedia telah mengadakan pelatihan dan pendampingan secara rutin terhadap warga di tiga kampung tersebut.

Di tahap awal pelatihan, warga kampung sekitar belajar cara melinting koran bekas, yakni menggunting lembar-lembar kertas koran bekas kemudian menggulung atau melipatnya sehingga menjadi bahan penyusun anyaman.

Pada tahap selanjutnya, lintingan atau lipatan itu dianyam sedemikian rupa sampai berbentuk aneka barang nan apik.

Setelah itu, barang kerajinan diberi sentuhan akhir dengan bahan pelapis dan pewarna yang tahan kelembaban, anti jamur dan anti toxic sehingga membuatnya jadi produk yang apik, higienis dan tahan lama.(Tri Wahono)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas