NS Tak Menyangka Suaminya Mutilasi Wanita Hamil
NS bercerita, dirinya pernah berbincang melalui telepon dengan korban.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, LEUWISADENG - NS (30), istri pelaku mutilasi wanita pegawai restoran di Cikupa tak menyangka suaminya, Kusmayadi (30) akan berbuat sadis.
Korban, Nur Atikah (34) merupakan seorang pegawai kasir di restoran, dan merupakan rekan kerja pelaku.
NS bercerita, dirinya pernah berbincang melalui telepon dengan korban.
"Sekitar dua minggu lalu, saya pernah telepon ke restoran tempat suami saya kerja. Kebetulan saat nelepon yang ngangkat itu kasirnya, Nuri namanya. Awalnya dia nanya saya siapa, terus saya jawab saya istrinya Agus," katanya kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui di rumahnya Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (18/4/2016).
Lanjutnya, saat ditelepon, dia pun bertanya balik dan korban menjawab kalau korban bernama Nuri dan bertugas sebagai kasir.
Setelah itu, dia pun meminta korban agar menyampaikan pesan kepada Kusmayadi kalau telah menelepon.
"Setelah itu gak lama suami saya nelepon dan ngobrol biasa. Nanyain kabar saya dan anak saya," tuturnya.
Selama ini, ia tidak mengenal dan tidak pernah bertemu dengan korban.
Ia juga tak menyangka kalau suaminya tega berbuat seperti itu. Padahal, selama ini ia tidak menaruh curiga terhadap suaminya.
"Dia pulang sebulan sekali. Kalau pulang dia selalu ngajak anak saya main. Padahal tanggal 5 April kemarin saya sama anak mau diajak suami ke Tangerang, mau main di sana, tapi keburu terjadi ini," tuturnya.
Ia berharap agar suaminya menyerahkan diri kepada polisi dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
Seperti diketahui, tubuh korban ditemukan di sebuah kamar kontrakan di kawasan Desa Telaga Sari RT 12/01, Cikupa, Tangerang pada Rabu (13/4/2016).
Saat ditemukan, korban tengah hamil enam bulan dan tubuhnya dimutilasi.
Pingsan
NS (30) langsung jatuh pingsan begitu polisi memberitahukan kalau suaminya KS (30) diduga sebagai pelaku mutilasi seorang wanita di sebuah rumah kontrakan di Cikupa, Tangerang.
Wanita yang tinggal di Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengakui kalau KS adalah suaminya.
"Polisi tunjukin foto suami saya, terus dikasih tahu kalau suami saya pelaku mutilasi di Tangerang, saya langsung pingsan," ujar NS saat ditemui TribunnewsBogor.com, di rumahnya Senin (18/4/2016) siang.
Hingga saat ini KS menjadi buronan Polres Tangerang
"Rabu malam kemarin sekitar pukul 22.00 WIB, polisi datang ke rumah saya. Awalnya bapak saya yang buka pintu, terus saya dipanggil. Saya kaget kirain ada apa, terus saya diunjukin foto suami saya," katanya.
Lanjutnya, polisi yang datang tak hanya dari Polsek Leuwiliang, tapi juga anggota dari Polres Tangerang.
NS pun ditunjukan foto bagian tubuh korban yang sudah dimutilasi.
"Saya diunjukin foto suami, terus saya bilang ke polisi iya itu suami saya. Terus saya ditunjukin foto bagian tubuh, dari situ saya sudah merasa kalau suami saya telah membunuh orang. Setelah itu saya nangis dan langsung pingsan," ujarnya.
Malam itu juga dia bersama polisi langsung menuju rumah orang tua suaminya yang jaraknya tak jauh dari rumahnya.
Saat tiba di rumah pelaku sekitar pukul 23.00 WIB, hanya ada orang tua KS, DD (70) dan EK (60) serta kakak pelaku, NN (35).
Mereka langsung dibawa ke kantor Polsek Leuwiliang pada malam itu untuk dimintai keterangan.
NS bercerita, dia telah menikah dengan KS sejak tahun 2007.
Dari pernikahan itu dia dikaruniai seorang anak laki-laki yang kini telah berusia tujuh tahun.
"Suami saya kerja di Cikupa baru delapan bulan. Dia pulangnya hanya sebulan sekali. Tapi setiap hari selalu ngabarin lewat sms, atau telepon," katanya.
Saat berkomunikasi, KS sering menanyakan kabar dirinya dan anaknya.
"Dia memang deket sama anak. Kalau pulang dia datengnya sore, cuma nginep sehari dirumah, besokannya pulang," katanya.
Setelah dirinya dikabari polisi, dia tidak pernah lagi berkomunikasi dengan suaminya.
Saat ini telepon suaminya sudah tidak aktif lagi.
Kronologi mutilasi wanita hamil
Identitas korban mutilasi di Desa Talagasari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang mulai terkuak.
Wanita yang dimutilasi, dipotong tangan dan kakinya itu, di duga bernama Nuri.
Wanita berparas cantik menggunakan hijab itu itu diketahui warga Malingping, Pandeglang, Banten.
Wanita berhijab yang tengah hamil 7 bulan itu diduga kuat dihabisi oleh Agus, yang disebut-sebut suami sirih korban.
Foto semasa hidup korban itu juga diyakini tetangga sekitar sebagai penghuni kontrakan milik H Malik.
Iya mas bener itu yang baru ngontrak. Kalau disini tidak pake jilbab,” kata Wati, pedagang nasi yang berjualan di dekat kontrakan korban. Kamis (13/4/2016) malam, seperti dikutip Tribunnews.com dari Facebook Humas Polda Metro Jaya.
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya datang ke kamar mayat RSU Tangerang.
Kedatangan petugas DVI untuk mengambil sampel darah dan kuku di potongan jasad wanita hamil tersebut.
“Kita datang untuk ambil sampel darah dan kuku korban,” ucap AKBP Wahyu saat ditemui di kamar mayat RSU Tangerang.
Oleh petugas DVI, kata AKBP Wahyu, nantinya hasil pemeriksaan sampel darah dan kuku itu akan dicocokan dengan salah satu keluarga di Malimping, Pandeglang, Banten.
”Hasil sampel nanti kita akan cocokan dengan salah satu keluarga yang kita duga keluarga korban mutilasi,” ujar AKBP Wahyu.
Sebelumnya, polisi mulai menemukan titik terang misteri kasus pembunuhan disertai mutilasi wanita hamil di Desa Telaga Sari, Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Dari hasil pengembangan sementara, polisi sudah mengamankan satu saksi kunci berinisial RI.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya ditemukan tewas dalam keadaan termutilasi di dalam kamar sebuah kontrakan wilayah Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/4/2016) pagi kemarin.
Wanita yang juga sedang hamil enam bulan itu ditemukan terbungkus di dalam plastik hitam di sebuah kontrakan kawasan Desa Telaga Sari RT 12/01, Cikupa.
Tangan dan kaki wanita tersebut ditemukan dipotong, dan dalam kondisi bugil.
Polisi kini tengah memburu pria yang, berdasarkan informasi awal, merupakan suami korban.
Belakangan, diketahui keduanya ternyata bukan pasangan suami istri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti pada Kamis (14/4/2016) mengatakan, RI ikut berperan dalam kasus mutilasi terhadap wanita hamil malang tersebut.
"RI ini ikut membantu membuang potongan tubuh korban. Namun, pengakuannya, ia tidak menngetahuk isi barang yang dibuang tersebut. Ia hanya dimintai tolong oleh pelaku utamanya, " kata Krishna.
Krishna melanjutkan, RI adalah teman dekat pelaku.
"Dia juga mengaku pernah menjadi rekan kerja pelaku," kata Krishna.
RI, kata Krishna, masih dimintai keterangan di Mapolsektro Cikupa hingga sekarang.
Identitas pelaku maupun korban sendiri hingga sekarang belum diungkapkan oleh polisi.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun Warta Kota, korban adalah wanita warga Rangkas Bitung, Banten yang berinisial NA.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama