Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Upaya Nelayan Desa Lontar Usir Kapal Penyedot Pasir Untuk Reklamasi Teluk Jakarta

Warga Desa Lontar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten geram atas ulah pengeruk pasir di wilayahnya.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Begini Upaya Nelayan Desa Lontar Usir Kapal Penyedot Pasir Untuk Reklamasi Teluk Jakarta
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas keamanan berjaga di sekitar proyek reklamasi Pulau G, Muara Angke, Jakarta, Minggu (17/4/2016). Pulau G merupakan satu diantara rencana reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta yang kini pengerjaannya dihentikan sementara oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan terkait izin reklamasi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - ‎Warga Desa Lontar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten geram atas ulah pengeruk pasir di wilayahnya.

Berbagai upaya telah dilakukan warga agar kapal penyedot pasir yang akan digunakan untuk proyek reklamasi di Jakarta itu tidak lagi mengambil pasir di laut tempat nelayan mencari ikan.

"Kami nelayan sudah geram‎ dengan adanya aktifitas penyedotan pasir itu. Berbagai upaya sudah kami lakukan untuk mengusir kapal penyedor pasir, antara lain dengan mengepung kapal itu, kita timpukin," kata Pengurus komunitas nelayan Desa Lontar, Marsad, Rabu (20/4/2016).

Marsyad menuturkan, penyedotan pasir di wilayah Desa Lontar ‎sudah berlangsung cukup lama yakni sejak tahun 2004.

Namun hingga kini tidak ada upaya dari pemda setempat untuk mengusir kapal penyedot pasir.

"Dampak penyedotan pasir laut itu air jadi keruh. Ikan-ikan juga jadi banyak yang menjauh dari lokasi biasa kami menangkap ikan," tuturnya.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Marsyad, kapal penyedot pasir itu memiliki nama Queen of Netherland milik Pt Jet Star.

Kapal tersebut biasa beroperasi sehari dua kali untuk mengambil material pasir yang akan dibawa ke proyek reklamasi di pantai teluk Jakarta.

"Kapasitas kapal itu biasanya bisa angkut 35 ribu sampai 40 ribu kubik pasir. Sehari biasanya mereka dua trip," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas