Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Ahok Tidak Usah Melayani Orang yang Nyinyir

Jika Ahok terus-menerus dipuji, ini bisa bahaya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat: Ahok Tidak Usah Melayani Orang yang Nyinyir
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tiba di gedung KPK, Jakarta, untuk diperiksa sebagai saksi, Selasa (12/4/2016). Ahok diperiksa terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi RS Sumber Waras. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari CSIS, J Kristiadi, mengatakan, pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bisa menjadi penyebab kejatuhan Basuki jika pendukung yang dimiliki Ahok (sapaan Basuki) adalah pendukung yang tidak bisa mengkritik dan selalu menganggap Ahok benar.

"Hal yang juga bisa mengalahkan Ahok adalah para pendukung yang mengultuskan Ahok seakan Ahok itu punya kodrat lebih dari manusia biasa dan pendukung seperti ini sudah terjadi," ujar Kristiadi dalam diskusi di Matraman, Jakarta Timur, Selasa (19/4/2016).

Kristiadi mengatakan, tugas pendukung bukanlah memuja Ahok begitu saja. Pendukung memiliki kewajiban untuk menjaga "keotentikan" Ahok sebagai orang biasa yang ingin berbuat untuk rakyat.

Jika Ahok terus-menerus dipuji, ini bisa bahaya. Kristiadi khawatir Ahok menjadi tak acuh untuk mendengarkan masukan orang lain karena merasa selalu didukung di setiap kebijakannya.

"Lalu, Ahok juga tidak usah melayani orang yang nyinyir. Bekerja saja terus. Kenapa, karena yang dijadikan bahan kampanye nantinya adalah apa yang sudah kamu kerjakan dan apa yang belum yang membuat kamu mau teruskan jadi gubernur lagi," ujar Kristiadi. 

Kristiadi mengatakan, Ahok juga harus diingatkan. Jika Ahok kembali menang, sesungguhnya itu bukan kemenangan Ahok, melainkan kemenangan rakyat. Karena itu, Ahok perlu membuat kebijakan yang prorakyat. Itu menjadi salah satu tugas pendukung Ahok juga.

"Kita ada kewajiban moral untuk itu," ujar Kristiadi.

Berita Rekomendasi

Penulis: Jessi Carina

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas