Kursi Sandar di Stasiun Diprotes dan Tak Layak, KCJ: 'Space' di Stasiun Terbatas
Penumpang KRL Commuter Line justru merasa nyaman dengan kursi sebelumnya
Menanggapi hal tersebut pihak PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) berdalih bahwa keberadaan kursi sandar di banyak stasiun khususnya stasiun Citayam karena 'space' alias tempat yang terbatas di sekitar peron stasiun.
"Ya kalau kursi di stasiun memang yang kami sediakan mayoritas kursi sandar karena keterbatasan space stasiun dan untuk kepentingan flow penumpang di peron," ujar Juru Bicara PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa saat berbincang dengan Tribun, Jumat(6/5/2016).
Penumpang KRL Commuter Line justru merasa nyaman dengan kursi sebelumnya yang justru dibongkar dan diganti dengan kursi sandar.
Namun menurut Eva, kursi model sebelumnya dimana penumpang bisa duduk dengan nyaman dan tidak hanya bersandar justru memakan 'space' dan tempat yang banyak.
Terlebih peron stasiun menjadi sempit saat suasana stasiun sedang padat terutama di jam-jam sibuk.
"Masalahnya kursi jenis tersebut memakan space peron cukup banyak sehingga agak menghambat flow penumpang di peron terutama pada saat sibuk dan padat penumpang. Itulah kenapa stasiun-stasiun kami pasang kursi sandar," kata Eva.
Kendati demikian lanjut Eva, bukan berarti pihaknya tidak berpihak kepada kaum perempuan dan lansia.
PT KCJ katanya selain menyediakan kursi sandar juga memfasilitasi mereka-mereka kaum perempuan, lansia dan disabilitas dengan kursi prioritas meski jumlahnya sangat terbatas.
"Tapi bukan seluruhnya kursi sandar. Kursi yang duduk juga ada untuk penumpang prioritas,"katanya.
Saat ditanyakan keberadaan kursi prioritas yang sangat terbatas dan kerap dipergunakan oleh penumpang-penumpang KRL yang tidak semestinya, Eva menjelaskan bahwa PT KCJ sudah menurunkan beberapa petugas keamanan di peron-peron stasiun.
Petugas keamanan tersebut menurut Eva juga sudah menegur penumpang yang tidak termasuk kriteria dan duduk di kursi prioritas.
"Harus ada kerjasama serta kesadaran juga dari penumpangnya," kata Eva.