Anak SD Juga Terlibat Saat Bentrok Penggusuran di Dadap
Bulu kuduk merinding ketika mendengar anak-anak Sekolah Dasar (SD) turut menyerang petugas gabungan yang terdiri atas Satpol PP
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kawasan Dadap Cheng In, Kabupaten Tangerang, sempat memanas pada Selasa (10/5/2016) lalu. Warga bentrok dengan aparat lantaran menolak keras wilayahnya itu akan digusur.
Bulu kuduk merinding ketika mendengar anak-anak Sekolah Dasar (SD) turut menyerang petugas gabungan yang terdiri atas Satpol PP, Polri, dan TNI di lokasi.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Karyono (54). Karyono berprofesi sebagai guru SD di kawasan Dadap Cheng In.
Ia beserta guru - guru lainnya juga terheran - heran lantaran sekolah mendadak sepi. Semua anak murid lari - larian menuju barikade warga guna menghalau petugas.
"Anak - anak SD yang rumahnya rencananya akan digusur juga ikut dalam bentrokan, itu murid - murid saya juga pada ikut - ikutan ribut sama aparat," ujar Karyono saat ditemui Warta Kota di kawasan Dadap Cheng In pada Kamis (12/5/2016).
Ia mengungkapkan padahal tak ada yang menyuruh anak didiknya ini untuk melawan petugas. Tapi para murid SD tersebut berdiri di barisan depan melempari aparat dengan batu, kayu, serta benda lainnya.
Aksi yang dilakukan anak - anak ini membuat hati Karyono terenyuh. Mereka anak yang masih di bawah umur dipertontonkan aksi kekerasan yang brutal dan anarkis.
"Padahal anak - anak ini juga penerus bangsa, seharusnya tak terjadi semacam ini," katanya.
Ia berharap agar warga Dadap dan Pemerintahan Kabupaten Tangerang dapat bertemu dan berdialog bersama untuk mencari solusinya. Harus berbicara serta tak ada yang dirugikan dan yang terpenting bermanfaat untuk warganya.
"Semoga enggak ada keributan atau kericuhan di Dadap ini, banyak hal yang dirugikan kalau bentrok itu kembali terjadi," ungkap Karyono. (Andika Panduwinata)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.