Sopir Truk Fuso Pembawa Crane Diduga Lalai Sehingga Jembatan Ambruk
Jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menduga Marsan Simbolon (33), sopir Truk Fuso, melakukan kelalaian sehingga membuat JPO di Tol BSD am
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menduga Marsan Simbolon (33), sopir Truk Fuso, melakukan kelalaian sehingga membuat JPO di Tol BSD ambruk.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono, mengatakan sopir dan kernet masih dimintai keterangan di Mapolres Metro Tangerang Selatan.
"Ini sedang kami dalami, penyidik dari satuan lalu lintas sedang memeriksa karena tentu ada unsur kelalaian sehingga JPO bisa ditabrak," tutur Awi kepada wartawan, Senin (16/5/2016).
Menurut pengakuan Marsan Simbolon kepada aparat kepolisian, dia sudah beberapa kali melalui JPO itu.
Namun di KM 7 Tol BSD crane yang diangkut truk tersangkut di JPO sehingga mengakibatkan ambruk.
Dia menjelaskan, pemeriksaan Marsan Simbolon akan dilakukan selama 1 X 24 jam untuk kemudian ditentukan statusnya.
"Masih proses penyelidikan 1 x 24 jam. Nanti akan kami sampaikan pelanggarannya apa, pasal yang dilanggar apa nanti akan berkembang itu," tambahnya.
Marsan Simbolon (33), pengemudi Truk Fuso, yang mengakibatkan robohnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di ruas jalan Tol BSD KM 7+200, tak mempunyai surat izin mengemudi (SIM).
Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto, mengatakan sopir tak mempunyai SIM karena pernah ditilang Polisi Lalu Lintas (Polantas) Jawa Barat pada 2015.
Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto, mengatakan insiden ambruknya Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di jalan Tol Bumi Serpong Damai berawal dari truk bermuatan crane melintasi ruas jalan itu dari arah BSD menuju Serang, Banten.
Saat memasuki KM 7+200, truk fuso berplat nomor B 9026 BEA itu melaju dalam kecepatan normal.
Namun, karena membawa crane yang terlalu tinggi saat melintasi JPO, crane mengenai JPO hingga terjatuh.
Dia menjelaskan, dampak dari robohnya JPO itu, aktivitas tol dari kedua arah baik dari Serpong menuju DKI Jakarta maupun sebaliknya masih ditutup dan dialihkan untuk sementara waktu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.