Kompas Gramedia Bagikan 4.000 Buku Gratis di Commuter Line
Ribuan buku tersebut terbagi dalam 4 jenis buku, yakni buku cerita anak, umum, fiksi dan non fiksi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Marketing and Merchandising Director PT Gramedia Asri Media Heri Darmawan menjelaskan tujuan diadakannya acara "Berbagi Buku di Stasiun Palmerah".
Acara ini digelar untuk memperingati Hari Buku Nasional yang jatuh setiap 17 Mei.
"Tujuannya untuk meningkatkan dan mendorong minat baca agar kembali tumbuh menjadi budaya dalam keluarga dan lingkungan," ujar Heri saat ditemui di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (17/5/2016).
Ia juga menambahkan, Kompas Gramedia sebagai institusi yang memiliki tugas untuk meningkatkan hal tersebut.
"Kami sebagai institusi yang dekat dengan pendidikan dan pembaca, menjadi driver untuk meningkatkan minat baca itu," imbuhnya.
Adapun jumlah buku yang dibagikan dalam Commuter Line mencapai 4 ribu buku.
Buku ini telah disiapkan untuk dibagikan kepada penumpang kereta, serta sebagai tanda perayaan momentum hari buku tersebut.
"Yang kami siapkan sekitar 4.000 buku, mudah-mudahan itu sebagai bahan yang bisa membuat masyarakat mengerti bahwa membaca itu asyik, ternyata membaca itu menyenangkan, membaca memberikan terapi pada jiwa dan pikiran, sehingga nanti tujuannya terbentuk manusia yang berkualitas," paparnya.
Ribuan buku tersebut terbagi dalam 4 jenis buku, yakni buku cerita anak, umum, fiksi dan non fiksi.
"Macam-macam bukunya, dari buku cerita anak, umum, sampai buku fiksi dan non fiksi, yang jelas ada dari buku anak sampai buku untuk dewasa," jelasnya.
Kompas Gramedia hari ini telah sukses membagikan buku kepada semua penumpang kereta Commuter Line yang memiliki Kartu Multi Trip (KMT) dari stasiun Palmerah, Tanah Abang, Manggarai, Jakarta Kota.
Acara tersebut digelar untuk membangkitkan semangat bagi masyarakat agar tetap giat membaca dan membuka jendela dunia melalui membaca buku, karena hingga saat ini minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Fakta tersebut ditunjukkan oleh hasil survey UNESCO pada 2011 lalu yang menunjukkan bahwa indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001 persen. Hal ini mengindikasikan hanya ada 1 orang dari 1.000 penduduk Indonesia yang masih serius memiliki minat untuk membaca buku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.