Ahok: Mohon Maaf, Apa Tega Melihat Warga DKI Tinggal Seperti di Kandang Ayam
Lebar Sungai Ciliwung menyempit sehingga menjadi salah satu faktor penyebab banjir.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 50 ribu kepala keluarga warga DKI yang pemukimannya akan ditertibkan karena tinggal di bantaran sungai atau berada di atas jalur hijau.
Pemerintah Provinsi DKI tengah mengejar target untuk mempercepat pembangunan rumah susun.
Pasalnya rumah susun itu, untuk relokasi warga yang terdampak penertiban demi normalisasi Sungai Ciliwung.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berpendapat warga yang direlokasi dapat hidup lebih baik dari sebelumnya.
"Ya anda harus lihat dong perbedaan warga yang sudah pindah di rusun sama yang belum. Anak sekolah dapat KJP. Jadi tidak ada alasan membiarkan warga Jakarta seperti itu," kata Ahok di Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2016).
Ahok menilai, warga yang tinggal di bantaran sungai, selain melanggar aturan juga bangunan hunian mereka tidak layak.
Lebar Sungai Ciliwung menyempit, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab banjir.
"Apa tega melihat warga DKI masih tinggal, seperti di...mohon maaf kayak kandang ayam? Ini tidak bisa," ujar Ahok.
Warga yang tinggal di bantaran sungai dipastikannya rentan akan banjir. Apalagi saat hujan deras hingga menyebabkan tingginya muka air di Katulampa, Bogor, Jawa Barat.
"Air kiriman Katulampa, mereka terendam," imbuh dia.