Polisi Selidiki Dugaan Malapraktik di Kasus Bayi Meninggal Usai Demam Tinggi Pasca-Imunisasi
Bayi berumur lima bulan itu menghembuskan napas terakhir setelah mengalami demam tinggi usai menerima imunisasi di RSUD Pasar Rebo Tipe D.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Aparat kepolisian, hingga saat ini, masih menyelidiki dugaan malapraktik atas meninggalnya bayi bernama Rasqa Alkholifi Pamudji.
Bayi berumur lima bulan itu menghembuskan napas terakhir setelah mengalami demam tinggi usai menerima imunisasi di RSUD Pasar Rebo Tipe D.
"Kami pasti menyelidiki dan saat ini sedang memintai keterangan dari petugas serta keluarga, tapi ini semua kan masih dugaan," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Nasriadi, Rabu (18/5/2016).
Nasriadi mengatakan saat ini pihaknya kesulitan untuk melakukan otopsi terhadap bayi malang tersebut.
Pihak keluarga telah menulis surat pernyataan untuk tidak bersedia melakukan proses autopsi.
"Keluarga korban tidak mau diotopsi karena sudah dikubur. Kita tidak bisa memaksa namun kami tetap melakukan penyelidikan walaupun korban tidak diotopsi," katanya.
Kepala Puskesmas Pasar Rebo, dr Maryati mengatakan pihaknya sudah bekerja secara benar dalam melakukan penanganan. Ia pun mengaku siap apabila pihaknya diperiksa oleh aparat kepolisian.
"Tentunya kami siap jika nanti diperiksa pihak kepolisian terkait pelayanan ataupun juga dokternya," katanya.
Maryati menuturkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menginterogasi beberapa pegawai di tempatnya.
Ia juga menambahkan pihaknya akan bertindak kooperatif dalam menghadapi kasus tersebut.
"Petugas kepolisian juga sudah melakukan wawancara dengan petugas kesehatan dan kami sangat kooperatif," ujarnya.
Maryati juga mengaku telah melaporkan kabar yang beredar saat ini kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ia menambahkan, pihaknya akan menyerahkan permasalahan yang terjadi saat ini IDI.
"IDI siap me-backup kami karena dokter yang bekerja di sini juga berada di bawah naungan IDI. Kalau masalah imunisasinya kami sudah lapor ke Komda KIPI (Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)," jelasnya.
Junianto Hamonangan/Warta Kota
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.