Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perempuan Terancam Proyek Reklamasi, Jokowi Diingatkan Janji Lindungi Kelompok Marjinal

"Perempuan tak pernah dilibatkan. Padahal, pesisir itu buat perempuan, laki-laki melaut dan aktivitas ekonomi banyak dilakukan perempuan di pesisir,"

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Perempuan Terancam Proyek Reklamasi, Jokowi Diingatkan Janji Lindungi Kelompok Marjinal
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana Pulau C hasil Reklamasi Teluk Jakarta di Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Rabu (4/5/2016). Pulau C dan Pulau D merupakan salah satu pulau dari 17 pulau hasil reklamasi teluk jakarta yang kini pengerjaannya dihentikan sementara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek reklamasi Teluk Jakarta dinilai tidak partisipatif terhadap perempuan.

Hal tersebut diungkapakan Kepala Divisi Perempuan Melawan Perdagangan Bebas dan Investasi Solidaritas Perempuan, Arieska Kurniawaty di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (22/5/2016).

Dikatakan dia, perempuan hanya diwakili kepala keluarga saat diminta pendapatnya mengenai proyek reklamasi.

"Perempuan tak pernah dilibatkan. Padahal, pesisir itu buat perempuan, laki-laki melaut dan aktivitas ekonomi banyak dilakukan perempuan di pesisir," kata Arie.

Proyek reklamasi membuat kehidupan pesisir terancam.

Menurut Arie, hal itu juga membuat posisi perempuan terancam.

Berita Rekomendasi

Ia pun mengingatkan Presiden Joko Widodo akan janji politiknya melindungi kalompok marjinal.

"Janji itu tidak nampak dalam proyek reklamasi," kata Arie.

Arie menuturkan sebanyak 90 persen, pengelolaan perikanan dipegang kaum perempuan.

Namun, tidak pernah ada data mengenai perempuan yang bekerja di sektor tersebut.

Padahal, organisasi pangan dunia FAO dimana Indonesia menjadi anggotanya telah meminta data sebaran nelayan.

Ia pun menuturkan bila SK Gubernur DKI Jakarta tentang proyek reklamasi tak juga dicabut maka kehidupan perempuan pesisir terampas.

"Pemerintah selalu bilang pertumbuhan ekonomi tapi tak berdampak pada kesejahteraan. Lalu bagaimana anak yang akhirnya putus sekolah?" katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas