Jakarta Ingin Tiru Singapura, Ahok: Air Comberan Saja Bisa Diminum
"Air ini yang paling utama. Air comberan saja bisa diminum. Kalau di Singapura namanya NEWater,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
![Jakarta Ingin Tiru Singapura, Ahok: Air Comberan Saja Bisa Diminum](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pt-jakarta-propertindo-dengan-pam-jaya_20160525_120126.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta ingin menyontek sistem pengolahan air di Singapura.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, salah satu sistem pengolahan air yang diunggulkan di Singapura, yaitu NEWater.
Sistem tersebut menggunakan air bekas pemakaian kemudian dikumpulkan lagi melalui sistem pembuangan kotoran dan dibersikan di pabrik reklamasi air.
"Air ini yang paling utama. Air comberan saja bisa diminum. Kalau di Singapura namanya NEWater," ujar Ahok di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Air bekas pemakaian bisa menjadi sumber daya untuk diolah kembali menjadi air bersih.
Ahok ingin cara itu, diterapkan di Jakarta.
Demi merealisasikan keinginan Ahok air comberan bisa diminum warga, dilakukan kerja sama antara PT Jakarta Propertindo dengan PAM Jaya.
Kedua perusahaan bersinergi dalam bentuk pengolahan air.
Nantinya, air baku diolah menjadi air bersih yang dapat didistribusikan kembali kepada warga Jakarta.
"Sinergi usaha ini sangat penting, untuk menggenjot air baku yang sekarang pasokannya masih dirasa diperlukan," ujar Presiden Direktur PT Jakpro Satya Heragandhi.
Berdasarkan data saat ini, Jakarta masih kekurangan air baku berkisar 9 ribu liter/detik. Melalui pola kerja sama ini, mampu mengurangi kekurangan tersebut berkisar 500 liter/detik.
Sinergi didasari dari optimalisasi pemanfaatan Surat Izin Pengambilan Air (SIPA) yang dimiliki oleh PAM Jaya dari air baku yang melalui Kanal Banjir Barat (KBB).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.