Kali Pesanggrahan Meluap, Pasar Cipulir Terendam Banjir
Hal ini dikarenakan meluapnya air Kali Pesanggrahan dan masuk ke dalam turap sheet pile yang dibangun di Pasar Cipulir.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras yang terjadi di wilayah Ibukota Jakarta membuat kawasan Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016) tergenang dengan ketinggian mencapai 20 centimeter.
Hal ini dikarenakan meluapnya air Kali Pesanggrahan dan masuk ke dalam turap sheet pile yang dibangun di Pasar Cipulir.
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KBPK) Jakarta Selata, Danang Susanto mengatakan pada Rabu (25/5/2016) petang, status ketinggian air di Pintu Air Kali Pesanggrahan siaga IV atau aman, namun debit air Kali Pesanggrahan yang melintas di Kelurahan Cipulir masih tinggi.
"Kemungkinan, akibat hujan Pintu Air Kali Pesanggrahan dan Cipulir meluap. Tapi ini sudah mulai turun. Tadi pagi antara 80 sentimeter, bahkan yang pinggir kali sampai 100 sentimeter," kata dia saat dihubungi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016).
Berdasarkan data BPK Jakarta Selatan mencatat, belasan rumah yang ada di dua kelurahan Cipulir dan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Sl serta Pasar Cipulir terendam genangan air dengan ketinggian bervariasi. Meski begitu, umumnya warga tak mengungsi.
Menurutnya, akibat tingginya debit air Kali Pesanggrahan mengakibatkan sejumlah lokasi di dua kelurahan di Jakarta Selatan masih tergenang air dengan ketinggian bervariasi. Di Kelurahan Cipulir sedikitnya ada dua RT di RW 10 yang masih terendam air dengan ketinggian kurang lebih 10-20 cm, yakni RT 07 dan RT 08.
"Pengungsi sementara dua KK, mereka rata-rata mengungsi ke tempat saudaranya. Untuk di Pasar Cipulir genangannya masih setinggi 10-20 cm. Kami pun sudah memberikan batuan berupa selimut dan makanan cepat saji pada warga," tuturnya.
Dihubungi secara terpisah, Camat Kebayoran Lama, Munjirin Rasyid mengatakan dua mobil dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan sudah melakukan penyedotan. Namun, karena ketinggian air setinggi turap maka air itu kembali membanjiri Pasar Cipulir.
"Mobil pemadam sudah standby, tapi ga bisa nyedot karena airnya balik lagi balik lagi. Jadi tunggu muka air kali pesanggrahan turun baru kita sedot lagi," kata dia.
Menurutnya upaya penanggulangan musibah banjir tahunan di Pasar Cipulir sudah dilakukan. Seperti peninggian turap di sekeliling pasaar. Bahkan, sudah disiapkan beberapa pompa penyedot air. Namun, ternyata air banjir itu berasal dari rongga-rongga bawah dari turap tersebut.
"Rupanya air masuk lewat rongga-ronga bawa atau merembes dari tanah bawah. Akhirnya masuk juha airnya. Dan mau disedot buang ke kali tetap air masuk-masuk lagi . Bisa disedot dibuang ke kali kalau muka air kali sampai dengan turun," ucapnya.
Sementara di Kelurahan Pondok Pinang, air luapan Kali Pesanggrahan menggenangi lima RT di RW 05 dengan ketinggian berbeda. Di RT 010 ketinggian air saat ini 50 sentimeter, RT 14 70 sentimeter, RT 15 70 sentimeter, RT 16 155 sentimeter, dan RT 17 80 sentimeter.
"Pengungsi sementara dua KK atau tujuh jiwa. Air mulai berangsur-angsur surut," ucap Lurah Pondok Pinang, Hendi Nopriyadi.
Penulis: Bintang Pradewo