Ketua RT yang Dipecat Ahok Kumpulkan Ratusan Ketua RT/RW di Kebon Melati
Lapangan multifungsi di depan kantor RW, disulap menjadi lokasi konsolidasi dengan digelar terpal-terpal.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan Ketua RT/RW seluruh DKI Jakarta Minggu (29/5/2016) malam ini melakukan konsolidasi menanggapi kisruh aplikasi Qlue yang berujung pemecatan Agus Iskandar, Ketua RW 12, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang.
Pantauan Warta Kota di Kantor RW 12, Kebon Melati, tempat dilaksanakannya konsolidasi, beberapa panitia tengah sibuk melakukan persiapan untuk acara konsolidasi tersebut.
Lapangan multifungsi di depan kantor RW, disulap menjadi lokasi konsolidasi dengan digelar terpal-terpal.
Tampak juga meja absensi untuk mendata daftar hadir para tamu RT/RW yang akan mengikuti konsolidasi. Hingga kini telah hadir belasan Ketua RT/RW yang mewakili wilayahnya masing-masing.
Ketua RW 12, Agus Iskandar yang juga menjadi tuan rumah mengatakan, dalam konsolidasi ini akan menjelaskan hasil rapat dengar pendapat dengan DPRD beberapa waktu lalu.
"Akan juga dibahas mengenai pemecatan saya," kata Agus kepada wartawan di Kantor RW 12, Minggu (29/5/2016).
Selain itu, menurut Agus, dalam konsolidasi ini akan dibentuk forum RT/RW se-DKI Jakarta.
Sebetulnya menurut Agus, rencana konsolidasi ini ditentang oleh Lurah Kebon Melati, Winetrin, namun dia bersama RW lain tetap nekad menyelenggarakan.
"Lurah takut acara ini kisruh, saya katakan yang kita kumpulkan ini tokoh masyarakat, bukan preman, jadi jangan takut tidak kondusif," kata Agus.
Salah satu Ketua RW yang telah hadir, Amirullah Kadir, Ketua RW 02, Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak.
Amir mengaku hadir mewakili beberapa RW lain di Kota Jakarta Selatan, yang tidak bisa hadir.
"Saya mewakili beberapa teman-teman di Lenteng Agung, Lebak Bulus, kita akan menyatukan kebersamaan disini, bahkan nanti kita akan deklarasikan forum RT/RW se-DKI Jakarta," kata dia.
Diketahui, Agus Iskandar Ketua RW 012 Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, diberhentikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama hanya karena enggan mengikuti kebijakan soal memposting di aplikasi Qlue.
Penulis: Acep Nazmudin