Jalur Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Akan Diterapi Polisi
"Pertama karena penambahan angka kendaraan bermotor cukup signifikan dari tahun ke tahun. Kedua, menjelang puasa dan lebaran aktivitas masyarakat meni
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Polda Metro Jaya mengevaluasi pelaksanaan Operasi Patuh Jaya 2016 yang berlangsung mulai 16 sampai 29 Mei.
Sebanyak 107.870 kendaraan bermotor melakukan pelanggaran.
Sementara itu, kecelakaan lalu lintas sebanyak 130 laporan polisi, di mana 140 orang menjadi korban.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono, mengatakan ada faktor-faktor tertentu sehingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
"Pertama karena penambahan angka kendaraan bermotor cukup signifikan dari tahun ke tahun. Kedua, menjelang puasa dan lebaran aktivitas masyarakat meningkat," tutur Awi, Senin (30/5/2016).
Sehingga ke depan harus banyak kegiatan-kegiatan polisi lalu lintas (Polantas) mulai dari Preventif dan Represif di jalan.
Kemudian adanya terapi terhadap daerah-daerah rawan kecelakaan lalu lintas.
"Black spot terapi. Jadi daerah rawan laka lantas harus diterapi. Harus dilakukan rekayasa-rekayasa, rambu-rambu lalu lintas, patroli, dan penjagaan," kata dia.
Sementara itu, dilihat dari pelanggaran kebanyakan ini keaktifan anggota melakukan penindakan sehingga yang terjadi memang angka itu meningkat.
"Semakin kami aktif melakukan penindakan berarti ya semakin banyak pelanggaran," tambahnya.