Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teman Ahok Akui Emosional Tuliskan Ancaman Geruduk Kedubes Singapura

Seorang pendiri Teman Ahok, sempat menuliskan ancaman di media sosial menyikapi penahanan dua rekannya yakni Amalya Ayuningtyas (23) dan Richard Hand

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Teman Ahok Akui Emosional Tuliskan Ancaman Geruduk Kedubes Singapura
Tribunnews.com/ Yurike Budiman
Dua pendiri Teman Ahok Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pendiri Teman Ahok, sempat menuliskan ancaman di media sosial menyikapi penahanan dua rekannya yakni Amalya Ayuningtyas (23) dan Richard Handris (23).

Di halaman facebook dan twitter Taman Ahok sempat tertulis rencana menggeruduk Kedubes Singapura di Indonesia apabila dua pendiri teman Ahok tersebut tidak segera dilepaskan petugas Imigrasi.

Satu dari lima pendiri teman Ahok, Singgih Widyastomo mengatakan ancaman mendatangi Kedubes Singapura di Indonesia dengan mengerahkan massa yang sempat dituliskan di media sosial merupakan ekspresi emosional sesaat.

Itu lantaran, pihaknya tidak dapat menghubungi Amalya dan Richard setelah dinyatakan tidak dapat masuk Singapura.

"Kami sempat merilis pernyataan kami yang akan mengerahkan masa. Ini semua kami anggap hanya sikap emosional kami," paparnya di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2016).

Ekspresi tersebut muncul karena relawan Teman Ahok di Jakarta khawatir tidak dapat menghubungi ke dua rekannya tersebut di Singapura.

BERITA TERKAIT

Padahal sebelumnya mereka mendapatkan informasi jika keduanya akan terbang kembali ke Indonesia, sabtu malam sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

"Selain itu Kami mendapat chat jika mereka di tempatkan di ruangan kecil, makanya kami merasa gusar dan emosional," katanya.

Singgih meminta maaf apabila tulisannya di media sosial dianggap provokatif.

Menurutnya kejadian yang menimpa pendiri Temah Ahok di Singapura akan dijadikan pelajaran.

"Makanya kami minta maaf adanya kata-kata provokatif," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas