Frans Terkapar Disabet Celurit Gembel
Korban, Frans Vella (24) mengalami luka sabet di bagian paha kiri, sehingga dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diobati.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Seorang pemuda ambruk disabet celurit oleh kelompok pemuda usai mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) daerah Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (13/6/2016) dini hari.
Korban, Frans Vella (24) mengalami luka sabet di bagian paha kiri, sehingga dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diobati.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi, Komisaris Besar M. Awal Chairudin mengatakan pihaknya telah mengamankan pelaku pembacokan itu. Pelaku ialah Hendra Hermawan alias Gembel (19) warga setempat.
“Pelaku kita amankan tadi pagi saat anggota melakukan razia di sekitar Kalimalang, Tambun,” ujar Awal di Mapolresta Bekasi pada Senin (13/6) siang.
Awal menjelaskan, pembacokan itu dipicu karena persoalan sepele.
Saat itu, korban yang hendak mengisi bensin di SPBU setempat bersama dua rekannya tak sengaja berpapasan dengan kelompok tersangka.
"Keduanya saling mengejek sehingga situasi memanas dan terjadi tawuran antar pemuda di lokasi,” kata Awal.
Saat terjadi tawuran, kelompok korban akhirnya mundur karena kalah jumlah dengan kelompok tersangka. Frans kemudian melarikan diri dengan sepeda motornya.
Tanpa disadari, Hendra mengejar pelaku dan berhasil mengayunkan clurit ke paha korban hingga Frans ambruk di tengah jalan.
“Setelah puas menganiaya korban, tersangka langsung kabur melarikan diri,” ucap Awal.
Melihat rekannya tersungkur, rekan korban dibantu warga setempat bergegas membawa Frans ke rumah sakit terdekat untuk diobati.
Petugas yang memperoleh informasi itu langsung mengolah tempat kejadian perkara (TKP) dan menginterogasi saksi-saksi termasuk rekan Frans.
“Dari olah TKP itu, penyidik kemudian mendapat identitas dan ciri tersangka, sehingga pelaku dengan mudah kami tangkap,” katanya.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi, Ajun Komisaris Endang Longla menambahkan, pihaknya akan mengoptimalkan pengawasan di tempat yang rawan terjadinya aksi tawuran.