Teman Ahok Tak Mengira Orang yang Pernah Ditolong Malah Menikam dari Belakang
Relawan Teman Ahok tidak kaget dengan adanya tuduhan miring mengenai adanya manipulasi data pengumpulan KTP dukungan untuk Ahok.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Teman Ahok tidak kaget dengan adanya tuduhan miring seperti yang terjadi pada Rabu (22/6/2016) mengenai adanya manipulasi data pengumpulan KTP dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Setelah terkumpulnya satu juta KTP para pengurus Teman Ahok sudah menduga akan banyak terpaan negatif yang bakal datang.
Para pengurus teman Ahok mulai mencium akan segera adanya berita miring pada Selasa malam. Di salah satu acara televisi swasta, politisi PDIP Junimart Girsang menyebutkan akan ada berita mengenai Teman ahok dalam beberapa jam ke depan.
"Setelah menonton acara tadi malam, kita semua di sini berpikir apa ya kira-kira berita negatifnya, saya kira yang kemarin lagi mengenai aliran dana," ujar juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas kepada Tribunnews, Rabu (22/6/2016).
Amalia sama sekali tidak menduga ada relawan yang berani berkhianat dan menyebarkan pengakuan palsu. Pasalnya selama ini dia mengaku memperlakukan para relawan dengan baik.
"Kita tidak menduga, itu datang dari mantan relawan, kita tahu pas tadi pagi," katanya.
Para pengurus Teman Ahok baru mengetahuinya setelah membaca berita pada Rabu pagi. Relawan yang menuding adanya manipulasi ternyata telah dikeluarkan pada Maret lalu.
Pria berinisial R merupakan penanggungjawab posko Teman Ahok, di salah satu kelurahan di Jakarta. Ia dikeluarkan lantaran data KTP dukungan kerap tidak valid.
"Ada yang tidak ada nomor teleponnya, datanya tidak benar," katanya.
Sementara itu pendiri teman Ahok lainnya, Singgih Widyastomo menilai motif yang dilakukan ke lima mantan Relawan Teman Ahok tersebut adalah sakit hati. Mereka kemudian menemukan pihak-pihak yang mau memfasilitasinya karena memiliki kepentingan yang sama.
Penilaian tersebut semakin kuat setelah dua orang relawan datang markas Teman Ahok karena merasa diintimidasi untuk membuat pengakuan adanya manipulasi data KTP dan pendanaannya.
Menurutnya satu jam ebelum acara diskusi yang menuding adanya manipulasi data dalam mengumpulkan KTP, di kawasan Cikini kemarin pagi, terdapat dua orang relawan yang datang ke Markas Teman Ahok di Pejaten, Jakarta Selatan. Mereka datang melaporkan adanya intimidasi dari Ormas untuk mengarang adanya manipulasi data.
"Pukul 9 tadi, saya didatangi koordinator posko, dia datang dengan tergopoh-gopoh ketemu saya dan Amalia. Dia terima ancaman dari Ormas," kata Singgih di Markas Teman Ahok.
Singgih enggan menyebutkan nama Ormas yang dimaksud tersebut. Hanya saja menurutnya, Ormas itu pernah berjuang bersama mendukung Jokowi Ahok dalam Pemilihan Gubernur 2012 lalu.