Dari Balik Penjara, Pemalsu Vaksin Menangisi Nasibnya
Pasutri itu coba-coba membuat vaksin. Setelah ketahuan untungnya besar, keduanya keterusan bahkan meningkatkan produksi dan pemasarannya.
Editor: Hendra Gunawan
Rita bahkan mengancam polisi dengan mengatakan polisi tidak boleh sembarangan menuduh.
Namun mereka tak bisa mengelak, saat penyidik menemukan ribuan vaksin yang sudah terkemas dalam dus dengan posisi siap edar.
Komandan Regu Sekuriti setempat, Eko Supriyanto kepada wartawan mengungkapkan, berbekal informasi dari tersangka yang tertangkap duluan, belasan penyidik sempat salah menyambangi rumah tersangka karena namanya sama.
"Mungkin karena suasananya gelap, jadi ada kesalahan saat mengunjungi rumah tersangka," kata Eko.
Meski begitu, penyidik lalu bergegas ke rumah tersangka. Saat itu, rupanya Hidayat dan Rita baru tiba di rumah usai melaksanakan salat tarawih di masjid perumahan.
Setibanya di sana, penyidik mengungkapkam maksud kedatangannya untuk menangkap mereka sambil menunjukkan surat penangkapan.
"Maksud bapak apa? Bapak jangan main-main dengan saya, jangan-jangan bapak yang menaruh barang di gudang saya," kata Rita kepada polisi. (m8/jhs/dik)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.