Ahok: Mutiara di Kubangan Kerbau, Tetap Mutiara
Beberapa bulan terakhir, Ahok merasa difitnah oleh pihak-pihak tertentu.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan kata-kata mutiaranya saat memberikan sambutan di depan ratusan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dilantik hari ini, Jumat (1/7/2016).
Beberapa bulan terakhir, Ahok merasa difitnah oleh pihak-pihak tertentu.
Semisal pada Mei lalu, dia merasa difitnah soal 'barter' perjanjian dengan pengembang pemegang izin reklamasi.
Setelah itu, Ahok merasa difitnah oleh bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra yang menyebutnya bakal menggusur Masjid Luar Batang, Jakarta Utara.
Kebijakan itu dijadikan amunisi untuk menyerangnya.
Sebab, kata Ahok, lawan-lawannya sudah tidak bisa lagi menyerangnya dengan kasus RS Sumber Waras.
Yang terakhir, mengenai tudingan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang, yang menyatakan relawan Teman Ahok mendapat uang Rp30 miliar dari pengembang reklamasi di Teluk Jakarta.
Seakan menyampaikan gundah gulananya kerap difitnah, Ahok yang mengenakan setelan jas dan peci hitam itu mengimbau kepada para pejabat di DKI Jakarta tidak usah menghawatirkan fitnah yang dilayangkan.
Ahok mengibaratkan bak mutiara di kubangan kerbau.
"Kalau fitnah tidak usah khawatir. Mutiara di kubangan kerbau, tetap mutiara. Cahaya fajar, rembang pagi-pagi, tetap terang," ujar Ahok di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (1/7/2016).
Dia mengimbau kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil untuk tetap menaati sumpah jabatannya.
Bila apa yang dikerjakan untuk melayani masyarakat, dia mengimbau untuk tidak mengkhawatirkan tanggapan negatif.
"Sejarah yang akan mengoreksinya dan sejarah yang akan membuktikan bahwa kita benar," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.