'Mau Pecat Ibu? Ya itu Kan Kewenangan Pimpinan, Ya Kan'
Ia telah menyerahkan proses tersebut kepada mantan Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Sukmana
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dengan suara lirih, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji mengaku pasrah jika Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memecatnya.
"Mau pecat ibu? Ya itu kan kewenangan pimpinan, ya kan," kata Ika dengan suara bergetar saat dihubungi wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Meski Ika memaksakan tersenyum, namun terlihat dari wajahnya bahwa dia dalam kondisi tertekan.
Ika menegaskan bahwa dirinya tidak bermain maupun menerima uang sama sekali. Baik dalam kasus pembelian lahan Cengkareng Barat maupun selama menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta.
Selain itu, Ika juga mengaku tidak mengikuti proses pembelian lahan Cengkareng Barat.
Ia telah menyerahkan proses tersebut kepada mantan Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Sukmana.
Sukmana juga bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
"Semuanya memang diserahkan ke PPK. Bukannya mau membela diri, tapi ya pimpinan punya wewenang untuk itu. Ya ibu berserah pada Yang Kuasa dan pimpinan," kata Ika.
"Mau bagaimana, yang penting ibu yakin bahwa ibu tidak main uang," tambahnya.
Menyinggung soal uang gratifikasi Rp 9.6 miliar, Ika menuturkan, uang itu sampai kepadanya dari anak buahnya, mantan Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Sukmana.
Ia mengatakan, uang tersebut terkait pembelian lahan Cengkareng Barat.
"Ibu lapor (uang gratifikasi ke Basuki), kan ibu kaget, ibu takut. Jadi ibu lapor ke beliau (Basuki)," kata Ika, saat dihubungi wartawan, Kamis (30/6).
Kemudian Basuki mengarahkan Ika agar melaporkan gratifikasi tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ika pun telah mengembalikan gratifikasi itu ke KPK.
Meski demikian, Ika tidak mengetahui bagaimana pemilik lahan Cengkareng Barat, Toeti Noeziar, memberikan uang tersebut kepada Sukmana.
"Ibu enggak tahu. Ibu enggak menyaksikan juga," kata Ika.
Tidak demen uang
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Ika Lestari Aji akan dicopot dari jabatannya.
"Kita akan copot dia mungkin, besok kali (hari ini -red)," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (30/6).
Kemarahan Ahok (sapaan Basuki) kepada Ika terkait kisruh pembelian lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, yang rencananya akan digunakan untuk membangun rumah susun.
Ahok mengatakan, Dinas Perumahan mendapatkan gratifikasi dari penjual lahan terkait pembelian lahan tersebut.
Ia mengatakan, si penjual lahan, Toeti Noeziar Soekarno, mengaku baru menerima uang sekitar Rp 400 miliar. Sementara anggaran pembelian lahan di Cengkareng Barat pada APBD DKI Jakarta 2015 sebesar Rp 648 miliar.
Artinya, ada lebih dari Rp 200 miliar yang tidak diberikan kepada penjual.
Ahok menduga uang Rp 200 miliar itu dibagi-bagikan oleh anak buahnya. (dik/suf/kompas.com)