Kader Golkar Terancam Sanksi Jika Tak Dukung Ahok di Pilgub DKI
Golkar DKI Jakarta solid mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilgub.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD I Golkar DKI Fayakhun Andriadi menyatakan partai berlambang pohon beringin itu solid mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ia mengingatkan kader Golkar akan terancam sanksi bila tak satu suara dalam mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
"Saya rasa, siapapun kader yang membelot akan kena sanksi dai parpol. Pasti itu, pasti. Boleh-boleh saja tiba-tiba dia enggak setuju. Tinggal tunggu aja sanksinya turun. Pasti itu, pasti," kata Fayakhun disela-sela HUT AMPI, Kemang, Jakarta, Jumat (1/7/2016).
Ia mengingatkan sebagai kader Golkar harus mengikuti garis partai. Golkar telag menyatakan dukungannya kepada Ahok di Pilkad DKI 2017.
"Dia berpikiran lain ya dia harus mundur dari partai. Gitu saja, hidup fair aja kok," kata Anggota Komisi I DPR itu.
Diketahui, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menjelaskan Ketua DPD sebelumnya telah mengadakan rapat untuk menentukan pemberian dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan mencalonkan diri kembali sebagau DKI 1 pada 2017mendatang.
"Pada hari ini, Ketua DPD Golkar saudara Fayakhun mengadakan rapat, didalam rapat itu memutuskan mengusulkan atau merekomendasikan saudara Basuki atau dikenal Ahok diusulkan pada DPD Partai Golkar," ujar Setya, di Kantor DPD Golkar DKI, Jalan Pegangsaan Barat, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2016).
Ia pun mengaku turut melakukan rapat pleno terkait hal tersebut yang dalam pembahasannya diserahkan pada Ketua Harian.
"Maka kemarin saya mengadakan rapat pleno terbatas, dan dalam rapat itu saya serahkan pada Ketua Harian bersama para koordinator kepartaian," jelasnya.