Terminal Pulogebang yang Diklaim Sebagai Terminal Terbesar Se-Asia Tenggara Itu Sepi Pengunjung
"Masih sepi mas, hari ini, hanya sekitar 20 orang yang datang itu, kita catat dari 1 bus saja," tutur Arnov.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terminal bus terbesar se-Asia Tenggara, Pulogebang sepi penumpang hingga H + 2 pada hari ini.
Arnov, selaku Penanggung Jawab Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Terminal Terpadu Pulogebang menyatakan, jumlah kedatangan pemudik di terminal seluas 14,5 hektare ini hanya berjumlah 20 orang.
"Masih sepi mas, hari ini, hanya sekitar 20 orang yang datang itu, kita catat dari 1 bus saja," tutur Arnov di Blok B Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Sabtu (9/7/2016).
Sedangkan keberangkatannya sendiri, sambung Arnov, hanya sekitar 26 orang berasal yang juga berasal dari satu Perusahaan Otobus (PO).
Berdasarkan pantauan Warta Kota, siang ini, tidak terlihat satu pun penumpang yang turun maupun berangkat dengan tujuan luar kota.
Sepinya penumpang bus AKAP disebabkan oleh beberapa faktor, terutama adalah masih banyaknya perusahaan PO yang beroperasi di terminal Rawamangun dan Pulogadung yang enggan memindahkan trayeknya ke terminal terpadu Pulogebang.
"Mereka beralasan, para penumpang sudah nyaman naik dari dua terminal tersebut. Sejak terminal ini beroperasi pada lima tahun lalu, kami sudah coba untuk bernegosiasi, namun selalu menemui jalan buntu," ungkap Arnov.
Dari total 60 PO yang terdaftar untuk beralih ke terminal Pulogebang, saat ini tercatat hanya sekitar 10 PO yang bergabung, yakni Sinar Jaya, Sriwijaya, Raya, Budiman, Rosalia Indah, Gunung Mulia, Harapan Jaya, Haeianto dan Aneka Jaya.
Selain itu, belum jelasnya pengelolaan terminal terpadu ini juga menjadi hambatan yang cukup serius untuk membenahi trayek pemindahan PO dari terminal Rawamangun dan Pulogadung ke terminal Pulogebang.
"Sebenarnya ada isu kalau ini mau diambil alih sama pusat. Saat ini pengelolaannya masih dibawah Pemda DKI Jakarta. Coba kita lihat nanti, semoga kalau dibawah pemerintah pusat bisa dilancarkan," ucapnya.
Terminal Terpadu Pulogebang sudah beroperasi sejak tahun 2011, namun pada waktu itu hanya melayani perjalanan dalam kota saja. Sedangkan perjalanan luar kota baru beroperasi pada bulan Mei 2016 lalu.
Pembuatan terminal ini pada awalnya diharapkan dapat menggantikan pengoperasian bus di terminal Rawamangun dan Pulogadung untuk rute Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Penulis: Rangga Baskoro