Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Buron Hampir Sebulan, Penembak Pengacara Tewas Ditembak Polisi di Pontianak

Diakui Bolly, Atong di siang hari bolong bertemu korban di Kawasan ruko atau Blok B MOI Kelapa Gading.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Setelah Buron Hampir Sebulan, Penembak Pengacara Tewas Ditembak Polisi di Pontianak
Fuji
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hartono Alias Atong (35) tersangka penembakan terhadap seorang pengacara Ardian Ramadian Rizaldi (40), di sebuah Rumah Toko (Ruko) Mall Of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 14 Juni 2016 lalu, ditembak mati oleh Tim Jatanras Polres Metro Jakarta Utara di wilayah Pontianak, Kalimantan Barat, tempat pelaku melarikan diri, 22 Juni 2016.

Daniel Bolly Hyronimus Tifaona Kapolres Metro Jakarta Utara, mengatakan, pelaku tewas dalam perjalanan ke rumah sakit kawasan Pontianak, lantaran terkena tembakan di bagian ketiak oleh petugas kepolisian.

"Jadi begini, memang ada kasus penembakan yang korbannya seorang pengacara di Kawasan MOI, Kelapa Gading, yang di mana dilakukan oleh seorang pria bernama Atong. Pelaku (Atong) kami tembak mati di sebuah rumah yang diketahui sebagai tempat pelaku melarikan diri. Pelaku tewas dalam perjalanan ke rumah sakit di Kawasan Pontianak. Kami tembak pelaku tidak dibagian mematikan, tapi di bagian ketiak," papar Bolly di Ruang Rupatama Polres Metro Jakarta Utara, Jumat (15/7/2016).

Kronologis awal, kata Bolly, saat pelaku janjian dengan korban di MOI Kelapa Gading. Diakui Bolly, Atong di siang hari bolong bertemu korban di Kawasan ruko atau Blok B MOI Kelapa Gading.

Tujuan Atong melakukan pertemuan itu dengan korban, lanjut Bolly, lantaran pelaku tidak terima ikut campur urusan kepemilikan rumah di Kawasan Kelapa Gading.

"Pelaku saat itu bertemu dengan korban dan membicarakan sebuah rumah yang diketahui menjadi bahan rebutan dengan teman korban. Pelaku diketahui ingin memiliki rumah tersebut namun Ardian atau korban tetap menghalang-halangi. Alhasil, perbincangan singkat antara pelaku dan korban pun berujung penembakan. Emosi pelaku ditumpahkan dengan cara menembak perut bagian kiri pelaku dengan senjata api jenis Bareta Kaliber 2,5," paparnya.

Suasana di MOI saat itu pun menjadi ramai dan karena gaduh. Pengunjung sempat melihat saat pelaku melepas tembakan dan membuat korban tersungkur di tempat. Bolly mengatakan, pelaku pun melarikan diri, namun sempat dicegah oleh seorang petugas setempat yang diketahui bernama Ekles (35).

BERITA TERKAIT

"Ekles sempat melakukan pengejaran hanya saja terhenti karena pelaku langsung menodongkan pistol usai menembak korban. Perlu diketahui, pistol itu ilegal. Pelaku itu juga seorang mantan narapidana atau sudah dua kali masuk penjara karena kasus narkoba dan di penjara selama 10 tahun. Beberapa bulan kemudian terkena kasus penganiayaan lagi yang membuatnya harus mendekam selama 10 bulan penjara," ungkap Bolly.

Usai menembak dan menodongkan senjata yang membuat suasan di MOI ramai, pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan mobil Honda CRV hitam B8430YC, menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Setelah itu, lanjut Bolly, pelaku menaruh senjata berikut tujuh peluru di dalam mobilnya.

"Pelaku melarikan diri ke Pontianak. Pelaku memarkir inapkan mobilnya di Bandara Soetta. Sementara korban tidak tewas, lantaran langsung diantar ke Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kelapa Gading oleh beberapa warga. Mobil yang dikendarai pelaku sebenarnya, kami temukan usai melakukan pengejaran dan menembak mati pelaku di Pontianak. Kami temukan mobilnya berikut senjata api yang disimpan pelaku di dalam mobil," ujar Bolly.

Didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Yuldi Yuswan, Bolly menjelaskan pihaknya melakukan penyelidikan mendalam dan berhasil menemukan tempat persembunyian pelaku di wilayah Pontianak.

"Saya memerintahkan anggota saya, karena pelaku ini merupakan pelaku penembakan. Kami kan tidak tahu, apakah si pelaku ini masih memegang pistol atau tidak. Maka, dengan diberi tembakan peringatan namun si pelaku ini melawan dengan menggunakan senjata tajam berupa pisau di tangan kirinya, kami lumpuhkan dengan cara menembak dibagian ketiak kirinya. Langsung pisau itu jatuh. Lokasi persembunyian pelaku itu gelap gulita saat anggota tiba," katanya.

Pelaku, tambah Bolly, langsung melarikan pelaku ke rumah sakit. Hanya saja, nyawanya tidak tertolong lagi.

"Pelaku tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Intinya, kasus ini pun sudah selesai. Hanya saja, motif pelaku yang kami duga yakni ketersinggungan pelaku terhadap korban," katanya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas