Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pelarian Anwar Dari Rutan Salemba, Modalnya Hanya 100 Ribu

Terpidana seumur hidup kasus pembunuhan dan pemerkosaan anak di bawah umur AAP (12), Rizal alias Anwar (26) merencanakan pelarian diri dari Rutan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kisah Pelarian Anwar Dari Rutan Salemba, Modalnya Hanya 100 Ribu
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang kabur dari Rutan Salemba, Anwar alias Rijal ditunjukkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/7/2016). Anwar ditangkap polisi di hutan kawasan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah buron selama satu minggu karena kabur dari Rutan Salemba. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Terpidana seumur hidup kasus pembunuhan dan pemerkosaan anak di bawah umur AAP (12), Rizal alias Anwar (26) merencanakan pelarian diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba dengan matang.

Dua hari sebelum melarikan diri, Anwar melakukan pengamatan terhadap pengunjung perempuan yang hilir mudik rutan Salemba.

"Cuma lihat ibu-ibu saja pakai gamis. Kalau perempuan tidak dicek, jadi saya pelajari itu," kata Anwar usai ditangkap di Kampung Barengkok, Desa Batok, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/7/2016) sore.

Setelah mengamati gerak-gerik pengunjung perempuan di rutan Salemba, Anwar membulatkan tekad kabur dengan mengenakan gamis (baju muslim perempuan), jilbab dan aksesoris kacamata.

Ia meminta istri Ade Irma Suryani menyiapkan perbekalan pelarian diri. Ancaman cerai dikemukakan Anwar bila Ade tidak mau membantu niatnya kabur.

"Saya ancam, saya cerai. Dianya takut," ungkapnya.

Ade Irma pun membawa sejumlah permintaan Anwar pada Hari Raya Idul Fitri. Ia juga memberi sang suami uang sebesar Rp 100 Ribu agar dapat pergi mencari lokasi persembunyian.

"Istrinya saat datang juga kasih uang 100 ribu buat kabur," sela Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti.

Berita Rekomendasi

Suasana rutan saat Hari Raya Idul Fitri terbilang ramai. Anwar memperhitungkan pengawasan rutan minim saat itu.

Perhitungan Anwar pun tidak meleset. Bahkan, Anwar berganti kostum pakaian di ruang terbuka, yakni lapangan rutan.

Tidak ada sipir yang mencurigai gerak-gerik Anwar.

"Saya ganti bajunya di ruang terbuka. Lapangan. Nggak ada sipir yang lihat, orang lagi ramai, penuh," ucap Anwar.

Sukses mengganti pakaian gamis, Anwar lalu menggambar lambang cap pengunjung rutan di tangan dengan spidol biru. Spidol biru itu dibeli dari warung di dalam rutan.

"Cuma ikutin cap spidol doang, saya ikutin ukirannya pakai spidol lukis kecil warna biru. Ternyata saat keluar nggak dicek," tuturnya.

Ia lalu menggandeng istri melalui pengawasan sipir. Hasilnya, Anwar lepas dari rutan dengan mudah pada Kamis (7/7), sekitar pukul 17.30 Wib. Keduanya pun bergegas meninggalkan rutan Salemba. Mereka berpisah di kawasan Tanah Abang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas