Ditahan Bareskrim Empat Hari, Berat Badan Dokter Indra Susut Lima Kilogram
Baru ditahan empat hari di rumah tahanan Bareskrim Polri, bobot tubuh dokter Indra Sugiarno SpA turun lima kilo gram.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru ditahan empat hari di rumah tahanan Bareskrim Polri, bobot tubuh dokter Indra Sugiarno SpA turun lima kilo gram.
Rupanya sang dokter yang kini berstatus tersangka kasus vaksin palsu masih tidak habis pikir mengapa dirinya bisa terseret kasus tersebut.
Dokter anak yang praktek di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur ini, mengaku sama sekali tidak mengetahui jika vaksin yang diberikan dirinya terhadap beberapa balita ternyata palsu.
Senin (18/7/2016) siang, dr Indra mendapat kunjungan dari kakak kandungnya, Damayanti atau yang akrab disapa Uwa Yanti, sepupunya, Jimmi dan kuasa hukumnya, Fahmi M Rajab.
Saat berkunjung keluarga tidak membawa apa-apa untuk dr Indra.
Dalam pertemuan beberapa jam itu, keluarga hanya ingin memastikan kondisi dr Indra sehat.
Selain itu, sebagai kuasa hukum, Fahmi juga menyampaikan kepada dr Indra bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan penangguhan kepada penyidik.
Soal dikabulkan atau tidak, tentu hal tersebut menjadi kewenangan penyidik.
Ditanya soal keadaan dr Indra, Fahmi menjawab dr Indra dalam keadaan sehat.
Meski begitu, berat badan sang dokter turun hingga lima kilo gram.
"Namanya di tahan, pasti lah kepikiran, tapi beliau sehat. Yang sangat terlihat itu berat badannya turun 5 kg. Padahal baru ditahan sejak 15 Juli 2016 kemarin," tutur Fahmi di Bareskrim.
Kepada para orang tua yang anaknya menjadi korban vaksin palsu dikatakan Fahmi, dr Indra menyampaikan permohonan maaf.
"Untuk para pasiennya, beliau minta maaf karena beliau juga korban. Beliau tidak pernah berharap akan berakhir seperti ini," katanya.
Untuk diketahui, Dokter Indra Sugiarno SpA adalah satu dari 23 tersangka vaksin palsu yang kini ditahan Bareskrim.
Banyak pihak termasuk keluarga korban vaksin palsu RS Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur kaget karena dokter anak di rumah sakit ternama itu tega memberikan vaksin palsu kepada anak-anak.
Padahal dr Indra dikenal sebagai sosok yang religius dengan peci hitamnya.
Tidak hanya itu, tutur katanya juga tenang, ramah, dan penuh wibawa.