Dengar Kesaksian Pegawai Kafe Olivier, Begini Reaksi Emosional Keluarga Mirna
Marlon menjelaskan bahwa sedotan harus berada di luar gelas minuman saat penyajian.
Editor: Rendy Sadikin
"Saya benar-benar tidak tahu kalau itu Es kopi Vietnam, karena di sini (Cafe Olivier) tidak pernah ada warna kopi seperti itu," ujarnya.
Setelah melihat hal tersebut, ia berbisik kepada temannya yang bernama Rosi.
"Itu Ibunya minum jamu kunyit ya?" selorohnya kepada Rosi.
Kemudian, beberapa detik setelah ia berbisik kepada Rosi, Agus melihat Mirna kejang-kejang.
Agus membereskan kopi tersebut setelah Mirna dibawa ke klinik, lalu ia mencium bau kopi yang aromanya tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
"Saya gak tahu pasti baunya seperti apa, yang jelas aneh dan saya gak pernah mencium bau seperti itu," ungkapnya.
Misteri sedotan
Dalam sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016), saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) menceritakan tentang tampilan gelas es kopi vietnam yang tidak wajar.
Saksi tersebut adalah salah satu pelayan di kafe Olivier tempat Mirna minum kopi lalu meninggal, yakni Marlon Alex Napitupulu.
Di kafe Olivier, Marlon bekerja sebagai server, dengan tugas yang hampir mirip dengan pelayan pada umumnya. Kesaksian Marlon diungkapkan ketika dia mengantar dua minuman cocktail ke meja terdakwa kasus pembunuhan Mirna, Jessica Kumala Wongso.
"Saya waktu itu mengantar minuman cocktail ke table 54, dua gelas saya bawa. Di meja itu, saya lihat sudah ada gelas es kopi vietnam dengan sedotan sudah dimasukkan ke dalam," kata Marlon di hadapan majelis hakim.
Ketika itu, Marlon mengaku melihat kondisi gelas kopi vietnam di meja tempat Jessica berada masih normal.
Hanya saja, sudah ada sedotan atau pipet dengan pembungkus yang masih tertancap di ujungnya.
Isi dari gelas kopi vietnam itu disebut Marlon masih normal, dalam arti belum diaduk.