Bertemu Aguan, Ahok Bicara Politik dan Sosial Sambil Makan Pempek
Aguan mengundang Ahok ke rumahnya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara hanya untuk makan pempek, penganan khas Palembang
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Manajer Properti PT Agung Sedayu Group Richard Halim Kusuma aliang Yung Yung mengatakan, dirinya pernah melihat sang ayah Sugianto Kusuma alias Aguan, bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Aguan mengundang Ahok ke rumahnya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara hanya untuk makan pempek, makanan khas Palembang, Sumatera Selatan, tanah kelahiran sang konglomerat.
"Tahu, undang makan pempek," kata Yung Yung di Pengadilan Tipikor DKI Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).
Selebihnya, Yung Yung mengaku tak tahu banyak soal apa yang dibahas Aguan dengan orang politikus yang baru mendeklarasikan diri maju dalam Pilhgub DKI lewat jalur partai ini.
"Ya ayah saya bahas politik saja," katanya.
Ketika ditanya apakah keduanya membahas reklamasi, Yung Yung membantah.
"Ayah saya kasi advise (masukan) saja, input-lah," katanya.
Sementara, Aguan mengaku hanya membahas kegiatan sosial dengan Ahok. Misalnya, soal rumah susun.
"Karena Ahok tahu yang pertama bangun rusun yayasan Buddha Tzu Chi, saya kasih masukan mengenai rumah susun," katanya.
Diketahui, Yung Yung bersaksi untuk terdakwa Ariesman Widjaja, mantan presiden direktur PT Agung Podomoro Land. Dia terlibat suap pembahasan rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP) lm
Suap diberikan Ariesman melalui anak buahnya Trinanda Prihantoro kepada Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Sanusi. Tujuannya, untuk mengakomodasi pasal-pasal dalam Raperda tentang reklamasi di Pantai Utara Jakarta.
Salah satu yang dipersoalkan yakni, pasal mengenai tambahan kontribusi sebesar 15 persen bagi pemilik izin reklamasi. Rumusan kontribusi tambahan sebesar 15 persen dari tanah yang dapat terjual di pulau reklamasi. Diduga, pengembang keberatan dengan ini.