Resepsionis Cafe Olivier: Mirna dan Hani Excited Bertemu Jessica
Melihat respons Mirna dan Hani, Resmiati memberi kesan keduanya terlihat gembira.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Resepsionis Cafe Olivier Grand Indonesia, Resmiati, memberikan kesaksian di persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).
Dia menceritakan ekspresi Mirna, Boen Juwita alias Hani, dan Jessica Kumala Wongso saat bertemu di Cafe Olivier Grand Indonesia, pada Rabu (6/1/2016).
Pada saat dia keluar berjaga di meja resepsionis dekat pintu masuk, datang Mirna dan Hani.
Melihat respons Mirna dan Hani, Resmiati memberi kesan keduanya terlihat gembira.
Sebelum menuju ke meja 54, Resmiati seharusnya memberitahu di mana tempat mereka akan menyantap hidangan.
Namun, karena Mirna dan Hani senang bertemu dengan Jessica sehingga tidak sempat memberitahu.
Jika biasanya tamu berhenti dulu di meja resepsionis untuk menanyakan meja reservasinya, Mirna dan Hani berbicara kepada Resmiati dan langsung berjalan masuk ke dalam kafe.
Menurut dia, pada saat itu Mirna mengatakan 'Mbak sampai sini saja, makasih.' Lalu, Resmiati masuk lagi ke kantor Cafe Olivier.
Dia mengantar Mirna dan Hani tidak sampai ke meja nomor 54, pesanan Jessica.
Dia mengantar sampai dekat meja tersebut, dan hanya melihat Jessica dari posisi duduk setengah berdiri melambaikan tangan kepada Mirna dan Hani.
Setelah itu, Resmiati kembali bekerja seperti biasa.
"Seharusnya di depan kasih tahu mana meja, tetapi mereka kelihatan terlalu excited ketemu Jessica, jadi langsung masuk, terus saya bantu antar ke meja," ujar Resmiati di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).
Resmiati bekerja dari siang hingga pukul 16.00 WIB, kemudian dia pergi ke ruang manajemen cafe dan keluar lagi ke kafe pukul 17.00 WIB.
Sekitar lima hingga 10 menit kemudian, dia mendapati ada keramaian di dekat meja nomor 54.
Dia melihat kepala Mirna sudah seperti menyender ke belakang dan tampak susah bernafas.
"Kurang lebih 10 menit, saya melihat almarhum sudah menyender. Saya melihat manajer saya membawa almarhum pakai kursi roda, dia kelihatan kayak susah nafas, kasihan sekali. Pukul 20.00 WIB, pihak GI (Grand Indonesia,-red) mengabarkan kalau tamu Olivier tadi meninggal dunia, kami kaget sekali," ujarnya.