Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jessica Syok dan Nangis Dengar Ucapan Ini Keluar dari Mulut Majelis Hakim

Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Mirna, syok setelah mendengar ucapan anggota majelis hakim.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Jessica Syok dan Nangis Dengar Ucapan Ini Keluar dari Mulut Majelis Hakim
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terdakwa Jessica Kumala Wongso (kiri) mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (3/8/2016). Dalam sidang tersebut, saksi ahli yang merupakan Dokter ahli forensik dari Rumah Sakit Sukanto Mabes Polri, Slamet Purnomo, menegaskan Wayan Mirna Salihin meninggal dunia karena sianida. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, menderita tekanan psikis setelah mendengar ucapan anggota majelis hakim Binsar Gultom di sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

Binsar Gultom mengatakan, seseorang bisa dihukum tanpa ada saksi melihat kasus pembunuhan.

Dia berkaca di putusan hakim terdahulu mengenai kasus pembunuhan dan pencabulan anak di bawah umur, AAP, yang ditemukan tewas di Jasinga, Bogor, Jawa Barat.

BACA: Warga Jasinga Heboh Penemuan Mayat Perempuan Berseragam SMP

"Pernyataan hakim Binsar itu mengatakan tidak ada saksi bisa dihukum. Dia bilang kasus di Bogor, tanpa saksi bisa dihukum. Itu membuat Jessica syok," ujar Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).

Setelah mendengar pernyataan itu, kata dia, Jessica menangis dan tak mempercayai Binsar.

BERITA TERKAIT

Sebelum Binsar mengatakan itu, Jessica masih bersikap tenang.

Namun, ucapan Binsar membuat kondisi Jessica berubah.

"Dia nangis terus. Dia shock, dia sakit, stres gara-gara itu. Jessica sendiri sudah tidak meyakini hakim Binsar. Ketika Pak Binsar mengatakan itu tanpa saksi bisa dihukum, dia down. Keadilan di mana lagi," kata dia.

Dia menilai, setiap perkara pidana tidak dapat disamakan.

Di kasus pencabulan dan pembunuhan anak di bawah umur di Jasinga, Bogor, pelaku mengakui perbuatan.

Sementara kasus kematian Mirna, Jessica tidak mengakui telah membunuh Mirna.

"Dia tidak bisa samakan dengan perkara lain. Perkara lain ada kriteria sendiri. Jadi sangat tragis memang," tambahnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas